Melanjutkan review saya tentang HelloFest #9 yang diadakan di Stadion Renang GBK.
Di hari kedua saya datang tepat jam 12 siang, cuaca sangat panas disana. Saya memasuki Theatre Area untuk memotret situasi didalamnya, namun area ini lebih dicocok disebut tempat berteduh daripada Theatre Area karena orang-orang berkumpul dititik yang terdapat pendingin ruangan dan ditambah aroma keringat yang menyengat. Itu cukup untuk mengusir saya dari area tersebut lalu saya berkeliling memutari Stadion Renang GBK tanpa masuk kedalam tenda-tenda seperti kemarin.
Selama saya berkeliling, saya melihat beberapa cosplayer Tokusatsu yang membuka topeng/helm mereka karena kepanasan dan pengunjung yang duduk dibawah pohon. Suasana pengunjung lebih ramai daripada kemarin, sayangnya saya tidak memotret kerumunan pengunjung karena saya harus terus berjalan mengikuti pergerakan pengunjung HelloFest 9. Setelah berhasil keluar dari kerumunan pengunjung, saya menuju ke area kolam renang. Saya menemui para member Nendonesia dilokasi yang telah ditentukan namun karena udara panas, mereka memilih berteduh dulu hingga udara tak lagi panas.
Menjelang jam 3, saat udara mulai sejuk para member Nendonesia mulai mengeluarkan koleksi mereka dan memulai photosession ditepian kolam renang tapi pada saat saya ingin mendokumentasikan para member Nendonesia ini tiba-tiba ada kerumunan photographer yang sedang memotret seorang cosplayer cewek.
Seketika saya mengalihkan kamera saya, ikut memotret cosplayer tersebut. Berikut ini beberapa photo cosplayer tersebut.
Puas mengabadikan berbagai pose dari cosplayer tersebut, saya beralih kembali ke member Nendonesia yang sedang sibuk memotret koleksi mereka. Ternyata mereka tak hanya memotret nendoroid tapi juga scale figure, sedikit melenceng.
Konsentrasi memotret nendoroid dan scale figure dipinggir kolam terpecah saat serombongan photographer bergerak ke bagian lain kolam renang, saya dan dua orang teman mengikuti rombongan tersebut. Ternyata sedang ada photosession cosplayer Yoshinon dari serial Date A Live, dan keberadaan cosplayer ini bagai magnet.
Disaat sedang asyik memotret cosplayer ini, handphone saya berdering dan saya harus meninggalkan acara HelloFest tersebut.
Kesimpulan
HelloFest tidak lagi memiliki kesan seperti apa yang mereka tulis didalam lembar informasi yang saya terima di hari pertama dimana mereka mengatakan bahwa HelloFest menjadi ajang kreativitas tingkat nasional di bidang animasi, film pendek hingga pop culture serta menciptakan wadah bagi berbagai komunitas kreatif dan meningkatkan industri kreatif Indonesia. Dimana letak kreativitas bila ternyata ada beberapa booth yang menjual produk non-original (KW) dan poster anime hasil cetak dari Google, bukan dari hasil ilustrasi sendiri.
Comments