Kenapa Jepang Tidak Bisa Membuat Film Godzilla Seperti Yang Sekarang Akan Tayang

Kita semua tahu Godzilla awalnya berasal dari Jepang sejak puluhan tahun lalu. Tapi para penggemar dan kritik sudah banyak berkomentar bahwa Jepang tidak bisa membuat film Godzilla seperti versi Amerika yang akan ditayangkan beberapa minggu lagi ini. Mengapa?

Godzilla atau Gojira adalah monster yang lahir dari efek samping radiasi nuklir, dan fakta itu terus dipertahankan sebagai salah satu poin penting dari asal usul Godzilla. Ditambah lagi di trailer terbarunya, dimunculkan adegan kemunculan Godzilla yang menimbulkan tsunami besar.

Tsunami dan Nuklir adalah 2 hal yang sangat sensitif bagi masyarakat Jepang saat ini. Dan karena kebetulan 2 hal itu juga sulit dipisahkan dari Godzilla sebagai asal usul dan tanda kemunculannya dari laut, wajar jika banyak yang berkata bahwa Jepang sulit membuat sebuah film “Godzilla”. Apalagi setelah beberapa hari lalu pemerintah mengumumkan akan menyalakan kembali 2 reaktor Fukushima yang kemarin dihancurkan oleh Tsunami. Hal itu mengundang reaksi keras dan demo besar di Jepang.

“Sebuah film Godzilla dengan nuklir dan tsunami sebagai pembuka? Hollywood melakukan apa yang tidak bisa Jepang sentuh dalam sebuah film” ujar kritikus film Jepang Tomohiro Machiyama dalam sebuah tweetnya.

Tapi apakah disentuhnya aspek yang masih “tabu” bagi sineas Jepang seperti ini adalah sebuah jaminan bahwa film ini akan menjadi sebuah film Godzilla yang diharapkan? Sebuah komentar menarik dilontarkan di internet, “Meskipun ini tidak bisa dilakukan oleh Jepang, bukan berarti pasti hasilnya akan bagus”. Ditambahkan lagi bahwa film ini tampaknya sedikit “sembrono” dengan memasukkan adegan tsunami sungguhan dari beberapa dokumentasi bencana dan tampak banyak rumah bergaya Jepang disapu ombak tsunami, menurut pengamatan beberapa komentator.

Tapi diluar beragam reaksi oleh penggemar di Jepang, tak dapat dipungkiri Godzilla adalah salah satu film yang paling ditunggu tahun ini oleh penggemar di seluruh dunia. Jepang juga masih bisa melakukan sensor untuk adegan yang mereka rasa kurang pantas untuk masyarakatnya. Semoga saya bisa ikut menyaksikan Godzilla di bioskop untuk melihat sendiri apakah semua hype ini pantas untuk film baru Godzilla.

Sumber: Kotaku