Gagal Berhenti di Lampu Kuning, Seorang Pengemudi Jepang Menyerahkan Diri Kepada Polisi

April 22, 2014 12:30
Gagal Berhenti di Lampu Kuning, Seorang Pengemudi Jepang Menyerahkan Diri Kepada Polisi

Apa yang kamu lakukan bila dihadapkan dengan lampu kuning di Jalanan? Apakah kamu akan berhenti? Atau apakah kamu akan merasa nanggung dan melibasnya saja? Kalau saya mungkin akan berhenti sekitar 80 persen tiap kali dihadapkan lampu kuning dan mungkin akan melibasnya bila situasi saya sedang dikejar waktu.

Jepang, menjadi salah satu negara teraman di dunia sepertinya tidak mengagetkan bila mengetahui mayoritas populasinya pasti taat hukum. Seberapa taat hukum katamu? Bisa saja saya mencarikan data statistik tapi saya takut kamu nanti mabuk angka, maka mungkin lebih baik bila saya bercerita tentang betapa taatnya seorang pengemudi Jepang ini.

pengendara lampu kuning (3)

Seorang pengemudi di prefektur Oita menyerahkan dirinya kepada polisi karena dia melewati lampu kuning di perempatan, dan dia bahkan tidak menerobos lampu merah, hanya melewati lampu kuning!

Aturan berkendara mungkin berbeda antara satu negara dengan negara lain, tapi sudah menjadi pengetahuan umum kalau lampu hijau berarti “jalan” dan lampu merah berarti “berhenti“. Lampu kuning, biasanya memberitahu lalu lintas bila lampunya akan berubah menjadi merah dan para pengemudi sebaiknya memelankan kendaraannya dan berhenti sebelum perempatan bila kamu merasa tidak akan sempat untuk melewatinya.

Baru-baru ini, seorang wanita berumur antata 40-50an menyerahkan dirinya kepada kepolisian Oita di cabang Chuo sambil mengaku “Aku telah menyesal melanggar aturan, tolong tilang saja saya” yang membuat para staf cabang tertegun akan permintaannya karena tidak pernah dalam mimpi mereka sekalipun ada pengendara yang menyerahkan dirinya sambil minta ditilang.

pengendara lampu kuning (2)
Disini? Bodo amat~

Setelah ditanyakan untuk mengetahui detilnya, ternyata wanita tersebut sedang berkendara melewati perempatan, dan saat dia menyeberanginya, ternyata lampunya berubah menjadi kuning, tapi dia melanjutkan saja perjalanannya. Merasa bersalah karena tidak menginjak rem, dia langsung menyerahkan dirinya ke polisi karena merasa sudah melanggar hukum. Para staf mengingatkan “Selama kamu memasuki perempatan saat lampunya hijau, itu bukan masalah.

Polisi tersebut berkomentar “Kalau saja setiap orang bisa berkendara dengan kesadaran tersebut, pasti tidak akan terjadi kecelakaan.” Namun, tentunya para pengguna internet memiliki opini lain mengenai hal ini.

  • “Memiliki kesadaran tinggi adalah hal yang baik, tapi akan lebih berbahaya bila dia tiba-tiba berhenti di situ, bisa terjadi tabrakan. Tolong jangan mempermanis kecelakaan.”
  • “Dia terlalu serius.”
  • “Dia terlalu ketat dengan dirinya sendiri, aku lebih mencemaskan keadaan psikologisnya.”
  • “Walaupun dia menerobos lampu merah pun, kalau polisi tidak punya bukti foto maka mereka tidak akan bisa menahanmu.”
  • “Aku tak akan mau menyetir di belakang dia….. Tapi banyak sekali pengemudi Tokyo yang seenaknya berhenti, dan pengemudi taksi yang mempercepat lajunya saat lampu kuning, sesekali bahkan melanggar lampu merah. Kuharap mereka bisa belajar sedikit dari sikapnya terhadap peraturan…”

Walaupun apa yang dilakukan si ibu memang harus dipuji, tapi sebagai sesama pengemudi menurut saya tidak perlu rasanya kamu untuk mempersulit dirimu dengan menyerahkan diri, untuk menyetir tanpa emosi saja sudah susah. Lebih baik bila kamu mulai belajar cara menyetir yang lebih baik bila kamu punya waktu untuk menyerahkan dirimu.

pengendara lampu kuning
Hajar terus maaaang…..

Walaupun saya yakin disini kebanyakan orangnya tidak sabaran saat mencapai lampu merah dan menghajarnya saja langsung tanpa ditanya.

sumber: Rocketnews

Sorry. No data so far.