[AFA ID 2014 Interview] Kanae Ito & Produser Sword Art Online II

August 28, 2014 14:03
[AFA ID 2014 Interview] Kanae Ito & Produser Sword Art Online II

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Sword Art Online? SAO adalah salah satu anime terpopuler tahun lalu dan kali ini season keduanya sedang tayang. Kami berkesempatan untuk menginterview sang produser, Shinichiro Kashiwada, dan juga pengisi suara dari Yui, Kanae Ito.

saoii special guest1 (3)
Q: SAO II nampak lebih memfokuskan pertarungan senjata api ketimbang penggunaan pedang di SAO pertama. Kira-kira ke depannya ceritanya akan mengarah ke mana?

Shinichiro Kashiwada (K): *melirik Kanae-san*
Kanae Ito (I): Eeeeehhh!? Aku tidak mengerti yang beginian!! Mu-mulai sekarang cerita utamanya akan menjadi tentang Yui! Petualangan besar Yui!
K: Pada dasarnya, inti dari SAO II adalah pertarungan pedang melawan senjata api.

Q: Desain karakter Kirito di season kedua ini dibuat menjadi lebih feminim, mengapa begitu?

K: *tunjuk Kanae-san*
I: *tunjuk Kashiwada-san*
K: Eh, bukannya ini pertanyaan untuk Ito-san? hahaha. Yah, di Amerika ada yang menanyakan hal yang sama. Sword Art Online itu dibuat oleh seorang dewa bernama Kawahara (pengarang light novel Sword Art Online), dan sang dewalah yang membuat Kirito menjadi lebih feminim. Bahkan Matsuoka-kun (pengisi suara Kirito) juga berlatih sekuat tenaga agar dapat mengeluarkan suara seperti cewek. Intinya ini semua adalah salah sang dewa. Semuanya dibuat susah gara-gara sang dewa.

Q: Untuk Kanae-san sebagai pengisi suara Yui, apakah ada kesamaan antara Yui dan Kanae-san sendiri?

I: Kesamaan…? …banyak makan? hahaha. Ah, mungkin di rasa ingin tahu. Misalnya aku ingin makan sandwich yang dimakan papaku.

Q: Pada saat SAO pertama tayang, anime itu dianggap sebagai salah satu anime terpopuler pada tahun itu. Apakah SAO II ini juga mengincar hal yang sama atau bahkan berusaha agar lebih baik daripada season pertamanya?

K: Bagaimana menurutmu? *tanya ke Kanae-san*
I: Tergantung seberapa banyak peran Yui. hehehe
K: Sejujurnya arc Aincrad dan arc Fairy Dance sangat populer, dan pada arc baru yang menceritakan tentang Gun Gale Online ini, kami membuat karakter Shinon semenarik mungkin, dan juga adegan-adegan pedang melawan senjata api yang cukup jarang direpresentasikan di anime-anime lain. Kami harap ini bisa menjadi daya tarik agar semakin populer.

AD2I-5
Kanae Ito, pengisi suara Yui

Q: Season pertama SAO mencangkup arc Aincrad dan Fairy Dance. Kini season keduanya juga akan memiliki jumlah episode yang sama (24 episode). Apakah season 2nya hanya akan membahas arc Phantom Bullet, yang mana rasanya tidak sebanyak itu, ataukah juga akan ada cerita lain seperti arc Mother’s Rosario?

K: Pada season pertama, kami menceritakan arc Aincrad sepanjang 1 cour lalu arc Fairy Dance sepanjang 1 cour. Untuk season 2nya, arc Phantom Bullet nampaknya akan memakan porsi yang sama, tetapi Mother’s Rosario terhitung cukup pendek. Apakah nanti kita akan menggunakan 1 cour lalu sisanya menceritakan cerita lain, itu silahkan ditonton sendiri hahaha.
I: Kita belum bisa bilang hehehe.
K: Sulit untuk dijawab.

Q: Selain tentang tema pedang melawan senjata api, apakah ada faktor lain yang membedakan SAO II dengan anime lain?

K: Shinon. Karakter Shinon mengalami trauma dan menggunakan media Gun Gale Online untuk melawan traumanya. Dan dunia SAO juga memiliki syarat di mana karakternya harus bertahan hidup dengan membunuh musuh, dan ini bisa dipikirkan dengan bagaimana kita akan bereaksi dalam situasi yang sama.

Q: Apa tantangan terbesar dalam mengadaptasi light novelnya ke anime?

K: Hmm, yang paling jelas terasa, di episode 3 dari season pertama, ada karakter bernama Sachi. Kami banyak memikirkan apakah kisah Sachi akan ditampilkan selama 1 episode atau 2 episode. Karena kisahnya bagus, mungkin akan ada keluhan jika hanya ditampilkan selama 1 episode. Tetapi jika dibuat menjadi 2 episode, keseluruhan serinya mungkin akan terpengaruh mengingat sisa episodenya sudah ditentukan. Akhirnya itu menjadi trauma. Meski pada akhirnya kami hanya bisa menjadikannya sebagai 1 episode saja, kami tetap saja menerima pesan seperti “kenapa cerita bagus seperti ini diringkas menjadi 1 episode saja, dasar bodoh!” dan pesan-pesan indah lainnya dari banyak orang.

Q: Jika bisa memainkan GGO, Anda ingin menggunakan senjata apa?

K: Aku tidak pernah memikirkan itu…
I: Yui tidak bisa ikutan sih. Eh, Aku sendiri? Hmm, bisa bertarung tidak ya…
K: Senjata api kecil?
I: Iya, kayaknya senjata api kecil.
K: Mau yang lebih besar atau yang kecil?
I: Yang kecil saja, yang besar bakalan berat.
K: Pistol?
I: Kalau bisa yang sekali tembak langsung ngalahin musuh. Hehehe.
K: Yang bisa nembak mencar kayaknya menarik.
I: Ah, machine gun?
K: Ya, ada macam-macam. Atau misalnya seperti Shinon yang bisa menembak dari jauh.
I: Ah, dari jauh enak juga ya. Kayak Shinon dari jauh sendirian.
K: Untuk aku, machine gun mungkin. Yang penting bisa nembak semua sambil teriak “YEAAAAAAAAHHHHHH!!”. Ah, gatling gun kayaknya bagus.
I: Kayaknya kuat ya.
K: Kuat, selama pelurunya ga habis. Hahaha.

Q: Untuk Kanae-san sebagai pemeran Yui, di season pertama Yui memiliki banyak peran, sementara di season keduanya ini perannya lebih sedikit. Bagaimana perasaan Anda tentang itu?

I: Aku percaya ke depannya pasti ada cerita yang mengfokuskan tentang Yui. Hehehe.

Itulah interview kami dengan Shinichiro Kashiwada dan Kanae Ito. Moga-moga ke depannya peran Yui bertambah. Jangan lupa untuk juga membaca interview kami dengan produser dan sutradara dari No Game No Life, dan juga interview kami dengan pengarang, produser, dan editor dari Black Bullet.