[First Impression] Death Note (2015)

July 7, 2015 20:03
[First Impression] Death Note (2015)
Peringatan: Artikel ini akan mengandung spoiler dari seri drama Death Note, bagi kamu yang tidak ingin terkena spoiler, harap mengunjungi artikel kami yang lain saja.

Saya sangat bersyukur tidak menjatuhkan judgement hammer ke dalam artikel drama Death Note yang menuai banyak kontroversi sebelum ini. Karena saya tidak ingin menjadi tipe orang yang lebih dulu menolak sebelum mencoba menerima. Karena itu, saya pun mencoba menontonnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan apakah drama ini baik atau buruk.

Bagi yang belum tahu, Death Note pada awalnya adalah sebuah seri manga buatan Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata yang diserialisasikan dalam majalah Shonen JUMP di antara tahun 2003 sampai 2006. Seri ini menjadi populer karena wall of text permainan psikologis antara karakternya dan menelurkan banyak adaptasi. Mulai dari novel yang dikarang Nisio Isin, anime yang diproduksi studio Madhouse, bahkan 3 adaptasi live-action sebelum drama tahun 2015 ini dibuat.

Death Note bercerita mengenai seorang pemuda bernama Light Yagami yang pintar dan ambisius, memiliki keinginan untuk membersihkan dunia dari kejahatan. Suatu hari, dia menemukan sebuah buku bertuliskan Death Note yang terjatuh di jalan, dijelaskan kalau buku itu dapat membunuh siapapun yang namanya ditulis di dalamnya. Light juga kemudian bertemu pemilik buku tersebut, Ryuuku, shinigami dari neraka yang kemudian tertarik dengan ambisi Light untuk menjadi “Dewa di dunia baru.”

JOI - first impression Death Note 2015 (2)

Tahun ini, sebuah adaptasi drama yang dikepalai Inomata Ryuuichi dan dibantu oleh Nishimura Ryo mengangkat kembali serial lama tersebut namun dengan naskah baru yang ditulis oleh Izumi Yoshihiro. Death Note yang lama kembali dengan rasa baru, penuh kontroversial, tapi apakah kontroversi tersebut bagus? Berikut ini adalah impresi pertama saya setelah menonton episode pertama drama ini.

Penyimpangan karakter yang kentara

Saya tidak akan membahas semua karakter, karena tidak semua karakter diubah dalam seri ini. Maksud saya, Matsuda tetap menjadi seorang Matsuda yang polos, lucu, dan sedikit bodoh. Namun kedua karakter utama dalam cerita ini mengalami perubahan yang sangat kentara. Bahkan mungkin terlalu kentara sampai Death Note kembali menjadi sebuah hal yang trending di twitter.

Light Yagami

Bila kamu terbiasa melihat Light yang tenang, licik, namun tetap berwibawa, mungkin sudah saatnya kamu menekan tombol reset di kepalamu. Light dalam drama ini sangat lembek, dia bahkan digambarkan sebagai korban bullying, on top of being an idol otaku. Bukanlah seorang Light yang sudah kita kenal 1 dekade belakangan ini.

JOI - first impression Death Note 2015 (10)

Selain itu dia juga mengalami perubahan cerita latar. Light kini harus bekerja paruh waktu —untuk menghidupi hobi idolnya, mungkin. Dia juga sepertinya bukan seorang murid teladan yang jenius di sekolah. Bapaknya, Souichiro Yagami selalu menyibukkan diri di kantor karena kematian istrinya. Ya, ibu Light sudah meninggal.

Namun semua itu sengaja dilakukan untuk melakukan perubahan yang sangat drastis terhadap diri Light sendiri. Dari yang tadinya sangat penakut dan tidak memiliki ketenangan diri, berubah menjadi Light yang serius dan menerima tantangan L di akhir filmnya. Lihat saja perbandingan senyumnya antara awal film dengan akhir film.

JOI - first impression Death Note 2015 (5)
His smile and optimism: gone

L (Ryuzaki, Hideki Ryuuga, L Lawliet)

Bila Light digambarkan sebagai pribadi yang lemah, kebalikannya L malah terlihat sangat angkuh dan narsis. Hilang sudah image L yang dulu terlihat sedikit autis dan tidak takut diabetes, digantikan seorang L yang ikemen, ngeboss banget, dan mengurangi konsumsi gula supaya gula darahnya terkontrol. Dia juga manja kepada Watari, sampai-sampai saat bajunya kotor sedikit, dia minta digantikan bajunya.

JOI - first impression Death Note 2015 (3)

Namun, saya yakin semua itu adalah salah satu strategi Inomata untuk mengejutkan penggemar -dan dia sukses, sangat sukses. Hal tersebut telah membuat Death Note kembali melejit baik di mata penggemar lama maupun penggemar baru. Novelis Brendan Behan pernah berkata, “There is no such thing as bad publicity, except your own obituary,” dan saya sedang menyaksikan hal tersebut terjadi.

The awesome casts

Di balik akting Kubota Masataka yang lugu dan Yamazaki Kento yang angkuh, saya harus tetap mengacungkan jempol kepada akting mereka. Memang, mereka bukanlah Kira dan L yang kamu kenal, namun mereka menyuguhkan performa yang solid dan meyakinkan. Para pemeran lain juga tidak kalah menarik, Mayu yang tetap moe dan Hotoke dari Yuusha Yoshihiko yang banting setir menjadi polisi sebagai Mogi dalam drama ini.

JOI - first impression Death Note 2015 (6)
Siapa? Mello?

Setiap karakter yang muncul dalam film ini memiliki aura yang mirip dengan seri aslinya. Walaupun mungkin saya tidak bisa menganggap HotokeMogi serius dalam drama ini. Misa juga terlihat sedikit berbeda, saya masih lebih memilih Misa di tahun 2006 yang menurut saya memiliki postur tubuh lebih cocok untuk peran tersebut. Namun yang paling berbeda dan jauh dari seri aslinya mungkin Mello, yang sepertinya kebanyakan makan coklat.

Adaptasi yang segar dan baru

Pada dasarnya, drama Death Note ini tidak mengubah banyak, mereka hanya mengubah, secara besar-besaran, karakter Light Yagami dan L. Dan Mello. Selain itu, mereka tidak banyak mengubah karakter lain dan Death Note tetap berjalan sebagaimana semestinya Death Note akan berjalan. Namun hanya karena perubahan tersebut, rating tinggi berhasil mereka raih dengan cepat.

JOI - first impression Death Note 2015 (9)

Karena naskah baru tersebut juga, Death Note tidak perlu takut menyesuaikan diri dengan pacing manganya. Serta adanya eliminasi beberapa karakter mempermudah memotong cerita dan menghemat budget aktor. Death Note memiliki pacing yang cukup baik, tidak terlalu cepat namun tidak terlalu lambat. Walaupun lebih baik lagi bila kamu sudah mengenali source materialnya sebelum menonton adaptasi ini.

Beberapa karakter juga muncul lebih awal untuk alasan yang belum saya ketahui, sebut saja Mikami Teru yang muncul lebih awal, Near yang adalah seorang trap, dan juga Mello yang terserah dialah mau jadi apa.

JOI - first impression Death Note 2015 (11)

Sejujurnya, cerita baru ini memang memberikan angin segar, saya jadi tertarik ingin melihat bagaimana Light yang lebih ‘biasa’ ini dapat mengimbangi L metroseksual jenius yang misterius. Apakah yang akan dilakukan oleh Near dan Mello yang sepertinya jauh lebih akur dalam adaptasinya ini. Atau makhluk apakah Mello sebenarnya.

Verdict: Surprisingly interesting

Mungkin kamu sudah bisa menebaknya dari ulasan saya di atas, secara general saya memberikan respon yang positif kepada drama ini. Dengan mengikuti cerita dari source material yang sudah solid, Inomata memberikan sedikit twist dalam karakter yang membuatnya seperti adaptasi yang berbeda dan fresh untuk ditonton kembali.

JOI - first impression Death Note 2015 (4)

Beberapa alasan yang bisa saya pikirkan kenapa beberapa karakter harus diubah adalah:

  • Dark hero dapat memberikan pengaruh buruk kepada penonton, terutama yang masih muda.
  • Makanan manis merusak gigi, apalagi bisa diabetes.
  • Perkembangan karakter yang terbukti cukup sukses.

Don’t watch this adaptation hoping for your old Death Note. Death Note sudah ada sejak 1 dekade yang lalu, sudah pernah diadaptasi menjadi film live action sebanyak 3 kali dan saya yakin setidaknya kamu membaca manganya beberapa kali untuk memahaminya. Belum lagi sudah ada adaptasi anime yang sejalan dengan manganya, apa kamu tidak bosan melihat Death Note yang itu-itu saja?

JOI - first impression Death Note 2015 (7)

It’s still a good watch nonetheless, hanya saja kamu perlu mematikan sisi ‘elitis’ diri kamu sedikit saja sebelum menontonnya.

Sorry. No data so far.