[Mid Season Review] Danganronpa 3

Halo semuanya! sebelumnya saya mohon di season ini saya belum menulis 3 Episode Rules dikarenakan Overwatch berbagai kesibukan, karena itu saya akan mulai menulis Mid Season Review. Kali ini saya akan membahas Danganronpa 3, sebuah anime original dari seri Danganronpa.

Mungkin beberapa fans termasuk saya cukup skeptis dengan kehadiran anime ini apalagi mengingat adaptasi game pertamanya yang terkesan terburu-buru. Danganronpa 3 sendiri mempunyai 2 seri yang berjalan bersamaan di hari yang berbeda yaitu Future Arc dan Despair Arc yang dimananya keduanya saling berhubungan. Apakah seri Danganronpa 3 ini berhasil memuaskan fans seri tersbut?

Warning! Artikel ini mengandung spoiler, read it at your own risk!

The Future Arc

Cerita dimulai saat anggota Future Foundation yang berkumpul terjebak oleh sebuah killing game yang diadakan oleh Monokuma dan muncul seorang korban. Killing game kali ini lebih sederhana karena peraturannya hanya mengharuskan peserta membunuh pengkhianat diantara anggota future foundation sebelum ia menghabisi semua anggota Future Foundation. Selain itu mereka juga diberikan sebuah gelang dimana berisi peraturan yang dilarang dilakukan oleh peserta, jika melanggar maka gelang tersebut akan menghabisi peserta tersebut.

Alih-alih berfokus kepada killing game yang terjadi, Future Arc berfokus menggambarkan kelamnya konflik dan politik antar anggota Future Foundation. Mulai dari permasalahan Remnant of Despair hingga konflik kepentingan tiap karakternya.  Di sisi lain character development juga diperlihatkan disini meskipun sayangnya tidak semua karakternya mendapat cukup sorotan karena keburu mati akibat game.

Future arc menceritakan apa yang terjadi setelah event di game Danganronpa 2 dan juga Ultra Despair Girl, hampir semua karakter dari game itu diperlihatkan.  Bahkan ada episode sendiri yang menceritakan kembali aksi Komaru Naegi dan Touka Fukawa menghadapi kembali Monoka Touwa, antagonis dari game Ultra Despair Girl.  Selain itu arc ini harapannya menjadi sebuah penutup dari seri Danganronpa karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak tanda tanya mengenai kelanjutan dunia dan bagaimana nasib peserta Killing School Trip di game Danganronpa 2.

The Despair Arc

Kali ini cerita demulai saat kelas di Hope’s Peak Academy kedatangan wali kelas baru beranama Chisa Yukizome. Kelas tersebut adalah kelas 77 yang nanti nya kelas tersebut akan menjadi Ultimate Despair dan juga peserta dari Killing School Trip. Yukizome mempunyai tugas untuk menyatukan kelas kembali. Di luar itu Hajima Hinata, seorang murid baru mulai masuk ke Hope’s Peak Academy sebagai Reverse Course Student. Hajime tidak mempunyai bakat sehingga ia harus masuk ke kelas khusus dengan biaya sangat mahal agar dapat belajar di Hope’s Peak Academy. Kemudian Hajime bertemu dengan Chiaki Nanami, seorang Super Duper High School Gamer yang kemudian mereka berdua menjadi akrab.

Berkebalikan dengan Future Arc, Despair Arc ini sangat memainkan emosional penonton. Pada episode 1 dan 2 diperlihatkan keceriaan kelas 77 dan penuh dengan kehidupan sehari-hari mereka. Tetapi memasuki episode 3 mulai menjadi gelap. Pada episode tersebut diceritakan peristiwa yang menimpa adik dari Fuyuhiko Kuzuryuu yang akhirnya melibatkan Peko Pekoyama dan Koizumi Mahiru, yang nantinya akan sangat berhubungan sekali pada game Danganronpa 2.

Selain itu Despair Arc menceritakan mengenai Kamakura Project, kemunculan Junko Enoshima untuk pertama kalinya saat ia memulai peristiwa yang dikenal dengan The Biggest, Most Awful, Most Tragic Event in Human History, dan juga Tragedy Of Hope’s Peak Academy yang merupakan pertama kalinya killing game dilakukan yang digambarkan dengan sangat sadis. Melihat pola ini maka Despair Arc berfokus menceritakan awal mula terjadinya perstiwa The Tragedy yang berujung kepada game pertamanya.

Verdict: Despair/10

Kedua seri dari Danganronpa ini bukan sekedar spin-off, namun sebuah cerita yang sangat berhubungan erat sekali dengan timeline Danganronpa. Menariknya lagi antar Future dan Despair Arc masing-masing menceritakan karakter dari sisi yang berbeda. Mungkin baik buat fans maupun penonton baru akan bertanya-tanya mengenai anggota Future Foundation karena hampir semuanya merupakan karakter baru. Tetapi pada Despair Arc hampir semua anggota dari Danganronpa 2 ditampilkan sehingga setidaknya kita dapat mengetahui karakter tersebut dari masa lalunya.

Pada awalnya saya mengira Despair Arc akan menjadi seri fan-service untuk pemain game Danganronpa 2 karena kapan lagi kita menyaksikan kehidupan sehari-hari kelas 77, tetapi saya sangat salah besar karena justru Despair Arc menjadi sangat sadis apalagi saat episode 7 kemarin. Sayangnya Despair Arc masih menampilkan episode filler dan belum ada tanda-tanda dimanakah akan berakhir ceritanya, saat mulai game pertama atau sebelum game kedua, meskipun saya akui episode filler tersebut diperlukan untuk menutup plot-hole pada Future Arc. Yang jelas saya berharap bisa menyaksikan proses kelas 77 menjadi Ultimate Despair.

Untuk Future Arc saya akan sangat menantikan saat pertemuan kembali dengan Remnant of Despair setelah game keduanya, tetapi satu hal yang membuat saya puas adalah saya bisa menyaksikan kembali aksi dari Komaru Naegi dan Touka Fukawa dan hal ini benar-benar tidak disangka. Sampai sebelum Danganronpa 3 saya masih berpendapat bahwa game Ultra Despair Girl itu tidaklah penting tetapi pandangan saya sangatlah berubah.

Overall, sebagai fans dari seri Danganronpa, saya merasa puas dengan hadirnya anime ini karena menceritakan missing link dari game nya. Danganronpa 3 wajib ditonton untuk fans seri ini. Untuk yang hanya menonton anime pertamanya saya sarankan untuk memainkan, atau paling tidak mengetahui jalan cerita-nya via wiki atau youtube dari game Danganronpa 2 dan Danganronpa: Ultra Despair Girl karena kedua game tersebut sangat berhubungan.

Dan untuk yang masih bingung dengan timeline Danganronpa, silahkan klik link disini.

Sebagai penutup mari sambut Monaca yang surprisingly jadi very moe disini, mungkin efek Aya Hirano