Pengacara Jepang Mempertanyakan Legalitas Produksi Anime

October 14, 2016 21:31
Pengacara Jepang Mempertanyakan Legalitas Produksi Anime

Sudah jadi rahasia umum dalam produksi anime bahwa animator adalah posisi yang walaupun sangat vital dalam membuat anime, kondisi kerja mereka terbilang paling buruk dibandingkan profesi lainnya.

Hideyuki Shirakawa, seorang pengacara tenaga kerja yang berbasis di Nagoya; mengatakan bahwa perlakuan yang sudah cukup marajalela di industri anime ini tidak legal. Dia sendiri pernah mengatakan pernah melihat rekrutmen sebuah studio anime yang “Tidak memberi bayaran untuk tahun pertamanya.” Dikatakan bahwa rata-rata gaji perbulan animator dari tahun 2009 adalah sekitar 90.000 Yen, sangat kecil untuk negara dengan gaji rata-rata 300.000 Yen.

Shirakawa mengatakan gaji kecil ini diakibatkan oleh para animator yang dibayar per frame yang mereka gambar dan bukan per jam atau per bulan. gaji minimum Tokyo, dimana mayoritas studio anime bertempat disitu; mewajibkan gaji minimum sebesar 932 Yen per jam sehingga tidak sebanding dengan gaji 90.000 Yen para animator. Hal inilah yang membuat legalitasnya dipertanyakan.

why the flip is there so much doujin of him

Untuk penggunaan kontraktor, yang notabene tidak memiliki hak yang sama dengan karyawan; Shirakawa mengatakan kontrak kerja yang terbilang mengekang kontraktor dengan melarang mereka bekerja dengan studio lain, memberi beban kerja yang besar, dan bekerja pada banyak aset studio dapat diberikan hak karyawan (dan dengan itu, gaji minimum) dibawah perundangan buruh Jepang.

Shirakawa menyarankan para animator membentuk sebuah perserikatan untuk menuntut kondisi kerja dan perlakuan yang lebih baik, diharapkan dengan peningkatan kualitas hidup ini dapat muncul lebih banyak animator yang berkualitas.

Untuk saat ini organisasi seperti JaniCa berusaha mewujudkan hal tersebut, namun berhubung mereka bukan sebuah serikat buruh nampaknya sulit untuk mereka memberikan perubahan yang lebih terorganisir.

Sumber: Crunchyroll

Sorry. No data so far.