[JOI Music] Suiyobi no Campanella/Wednesday Campanella

December 13, 2016 16:41
[JOI Music] Suiyobi no Campanella/Wednesday Campanella

Kalau kamu sering mendengar musik electropop berbahasa Jepang yang sering muncul di YouTube dengan dance dan personality yang enerjik dan nyeleneh berarti kamu sudah terkontaminasi oleh musik dari grup electronic bernama Suiyobi no Campanella atau Wednesday Campanella.

Wednesday Campanella merupakan grup electronic yang berasal dari Jepang dan terdiri dari KOM_I (dibaca Komuai) pada vokal, Produser musik Kenmochi Hidefumi dan director Dir.F. Hidefumi dan Dir.F bekerja di balik layar dan hanya KOM_I yang tampil di depan panggung dengan gaya karaoke.

Mereka terkenal berkat musik electropop yang nyentrik dan memasukkan berbagai macam genre mulai dari electropop, house, techno, deep house, UK garage sampai breakbeat dengan lirik yang nyeleneh dan tidak biasa seperti perjalanan wisata, makanan Hokkaido, pemandian air panas, vampir, toko perkakas, Kamehameha, Yeti, Da Vinci, dan Momotaro.

KOM_I yang imut, seksi dan gak bisa diam

KOM_I yang imut, seksi dan gak bisa diam

Selain musiknya yang anti mainstream penampilan KOM_I juga tidak kalah gilanya, ia bisa melakukan hal yang tak terduga ketika tampil entah itu berguling di tengah panggung, menaiki kontainer, bernyanyi di atas truk pickup, bernyanyi di dalam gelembung besar, menaiki tangga lipat sambil bernyanyi di tengah penonton, membawa properti yang absurd ke tengah panggung dan lain sebagainya.

Berkat penampilannya yang out of the box dan musiknya yang groovy mereka diundang untuk bermain di festival dalam dan luar negeri seperti Rising Sun Rock Festival 2015, Summer Sonic 2015, Arabaki Rock Fest.15, SXSW Texas 2016 di Amerika Serikat dan Laneway Festival 2017 di Singapura. Nama mereka menjadi buah bibir di dunia musik global berkat rajin mengunggah setiap lagu baru mereka di YouTube dan bisa ditonton di seluruh dunia. Semua video Wednesday Campanella berhasil meraih 51 juta viewers dan membuat mereka menjadi artis Jepang yang paling sensasional di peta musik global.

Kekuatan dari Suiyobi no Campanella tentunya terpusat pada penampilan dari KOM_I. Perempuan manis kelahiran 22 Juli 1992 ini bernyanyi dengan bebas dan santai. Dalam sebuah wawancara KOM_I tidak menyangka bahwa ia akan memiliki karir cemerlang dalam industri musik dan berpikir akan menjadi pekerja kantoran seperti orang pada umumnya. KOM_I sendiri menyukai Rekishi, Sheena Ringo, CORNELIUS, Naomi Chiaki, dan Yasuyuki Okamura.

Semua lirik dari Suiyobi no Campanella berhubungan dengan kultur pop, sejarah dunia, dan berbagai macam topik lainnya. Terkadang lirik mereka bisa bermakna dan terkadang lirik mereka juga tidak ada isinya.

Era awal

Semua kegilaan ini bermula dari pertemuan antara Dir.F dan Kenmochi di Design Festa Toky. Sebagai label manager dari Tsubasa Records, Dir.F. menginginkan proyek musik baru dengan vokalis perempuan dan Kenmochi ingin membuat musik baru yang berbeda dari musik instrumental yang sudah ia buat pasca Gempa Tohoku 2011. Mereka menamakan grup ini Suiyobi no Campanella dan merekrut tiga vokalis perempuan. Pada tahun 2012 Dir.F. bertemu dengan KOM_I dalam pesta rumah temannya dan mengundangnya untuk bergabung dalam grup mereka.

Mereka mengunggah “Oz” dan “Kukai” di YouTube pada Juli 2012 dan mengeluarkan CD demo pertama mereka berjudul Suiyobi no Campanella Demo 1 pada 10 November 2012 dan dijual pada Design Festa Tokyo Autumn. Setelah demo ini dirilis semua personil perempuannya mengundurkan diri kecuali KOM_I yang masih lanjut sebagai personil Suiyobi no Campanella.

Era 2013 – 2014

Suiyobi no Campanella merilis mini album pertama berjudul Crawl to Saka Agari pada 15 Mei 2013 dan dijual secara eksklusif di Village Vanguard Shimokitazawa. Pada September 2013 Suiyobi bermain di Ringo Ongakusai Festival dimana mereka mewujudkan target awal mereka untuk bermain di festival ini. Suiyobi merilis mini album kedua mereka berjudul Rashomon pada 9 Oktober 2013 yang terinspirasi dari nama-nama orang jaman dulu seperti Alibaba dan Marie Antoinette.

Rashomon juga didistribusikan di gerai Tower Records Jepang. Mereka semakin berkesploarasi dalam segi lirik seperti pada lagu “Monopoly” yang bercerita tentang kereta di Jepang dan menyebut semua line kereta yang ada di Jepang.

Tren positif di kedua mini album ini dilanjutkan dengan merilis mini album ketiga mereka berjudul Cinema Jack yang dirilis pada 19 Maret 2014. Cinema Jack mengambil tema karakter film jaman dulu dan dimasukkan ke judul lagu mereka seperti “Rambo”, “Raoh”, “Da Vinci” dan “Mothra”. Mereka mulai mengeksplor musik house yang lebih dalam dan lebih global pada mini album ini. KOM_I juga menunjukkan kebisaannya dalam bernyanyi cepat pada Cinema Jack.

Pada 5 Agustus 2014 Suiyobi meluncurkan lagu terbaru mereka “Momotaro” untuk pertama kalinya di stasiun radio J-WAVE, berkat ini mereka langsung menjadi buah bibir di Jepang karena lagu ini sering diputar di radio. “Momotaro” merupakan breakthrough bagi Suiyobi dan menjadi lagu Suiyobi yang paling banyak ditonton di YouTube sebanyak 12 juta kali. Tidak lama berselang Suiyobi merilis mini album keempat mereka Watashi wo Onigashima Island ni Tsuretette yang bercerita tentang legenda jaman dahulu dan dirilis pada 5 November 2014 bersamaan dengan rilisnya cover album Anmin Dofu.

Era 2015 – 2016

Pada April 2015 mereka bekerjasama dengan produser luar seperti OBKR dan Oorutaichi dan melahirkan EP berjudul Triathlon. Album ini menjadi album pertama Suiyobi yang dirilis di semua toko CD Jepang dan berhasil duduk di posisi 23 di Oricon Album Chart dan bertahan selama 16 minggu. KOM_I tampil menjadi bintang iklan untuk Yahoo! Auction pada Mei 2015 dan membuat nama Suiyobi no Campanella semakin menanjak di Jepang.

Suiyobi merilis mini album kelima mereka berjudul Zipangu pada 11 November 2015 dan masuk ke posisi 11 di Oricon Album Chart dan bertahan selama 25 minggu. Kepopuleran mereka dalam album ini didukung oleh kolaborasi mereka dengan Nissin dan iklan Yahoo! Japan yang dipasang di stasiun JR selama satu bulan.

Berkat prestasi tersebut Suiyobi langsung menjadi artis indie populer di Jepang dan mendapat kesempatan untuk tampil dalam gelaran SXSW di Texas, Amerika Serikat pada 15 Maret 2016. Suiyobi merilis album yang berisi karya mereka terdahulu di Perancis berjudul Jugem J’taime dan dirilis di bawah naungan Specific Records/Alegori Music pada November 2015.

Prestasi yang cemerlang membuat Suiyobi dikontrak oleh major label Warner Music dan merilis EP pertama mereka dibawah major label berjudul UMA. UMA dirilis pada 22 Juni 2016 dan duduk di posisi 12 dalam Oricon Album Chart. UMA atau Unidentified Mysterious Animal (Binatang Misterius Yang Tak Teridentifikasi) berisi tentang cerita makhluk misterius dan legendaris seperti “Chupacabra”, “Yeti”, “Phoenix”, “Tsuchinoko”, “Unico” dan “Baku”.

Album ini mengantarkan KOM_I untuk tampil di salah satu acara paling populer di sana yaitu SMAP x SMAP dimana ia tampil menyanyikan lagu “Yeti” dan “Chupacabra” bersama anggota SMAP. Mereka bekerjasama dengan Toyota Prius dan berkolaborasi dalam pembuatan video klip “Matsuobasho”.

Pada 1 November 2016 Suiyobi merilis single terbarunya berjudul “SUPERKID” yang dirilis secara eksklusif melalui Apple Music dan iTunes dan di seluruh layanan musik digital pada 30 November 2016. KOM_I tampil dalam acara Music Station dimana ia menjelaskan tentang konsep lagu “Aladdin” yang bercerita tentang Aladdin yang menggosok lampunya untuk mendapat sesuatu yang bersinar sama seperti perkakas gosok seperti amplas dan pembersih metal.

joi-snc2

Suiyobi akan mengeluarkan album penuh perdana mereka berjudul “SUPERMAN” yang akan dirilis pada 8 Februari 2017 via Warner Music dan diikuti dengan penampilan pertama mereka di Budokan pada 8 Maret 2017. Album ini akan dirilis dalam format CD dan USB dan menampilkan 10 lagu.

PS: Jika ingin mencari karya Suiyobi no Campanella di YouTube, iTunes dan Spotify silahkan menggunakan nama Inggris mereka yaitu Wednesday Campanella.

Situs Resmi

Facebook

Twitter (1,2)

YouTube

Spotify

Sorry. No data so far.