[3 Eps Rule] Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo! Season 2

Hai, Kaptain Desu. Disini untuk mengulas tiga episode pertama dari Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo! Season 2. Konosuba adalah seri yang paling ditunggu-tunggu untuk musim ini, pembaca JOI sendiri menobatkan anime ini di peringkat tiga Anime of the Year 2016. Melihat kesuksesannya di tahun lalu dan ekpektasi yang besar ini, apakah ada perubahan pada adaptasi buatan DEEN ini untuk season barunya?

No. We’re still getting the same deal as season 1

Kekhawatiran terbesar saya adalah Kadokawa mulai campur tangan dengan proses kreatif anime-nya melihat kesuksesan seri ini. Hal itu tidak terjadi dan kualitas komedi episode yang sudah tayang saya rasa adalah yang terbaik dibandingkan komedi lain di musim ini. Sayangnya hal ini juga berarti kita hanya dapat 10 episode lagi (plus OVA pada pertengahan tahun nanti) dan kualitas produksinya suka atau tidak masih sama.

Cara lain untuk melihat hal ini adalah, Kadokawa sudah percaya dengan DEEN dan membiarkan mereka untuk bekerja seperti biasanya. Dengan stok 10 episode, ini berarti DEEN dapat fokus dengan dua volume dan tidak nekat mengadaptasi tiga volume sekaligus. Saya tidak yakin fans akan mau mengampuni DEEN bila volume 5 diadaptasi asal-asalan.

Ada juga sentimen dari penonton season kedua ini bahwa kualitas gambarnya menurun, sebenarnya “fluktuasi” kualitas gambar ini juga sudah terjadi pada tiap episode yang dipegang oleh Koichi Kikuta, dimana anatomi dan bentuk wajah yang off-model adalah gaya penyutradaan miliknya. Saya sudah menulis argumen saya tentang gaya animasi yang seperti ini di ulasan season lalu, jadi silahkan lihat lagi bila kalian perlu pengingat.

Saya sendiri merasa ini diakibatkan oleh ekspektasi yang lebih tinggi. Berbeda dengan tahun lalu dimana anime ini merupakan sleeper hit yang banyak diremehkan banyak orang (termasuk saya sendiri), sentimen pun perlahan-lahan berbalik sampai-sampai DEEN langsung mengumumkan season kedua di episode akhirnya berkat respon yang sangat antusias.

Yang jelas, saya sebenarnya senang melihat kritik umum pada season kedua seri yang terkenal akibat karakter, dunia, dan komedi yang diatas rata-rata ini adalah “gambarnya jelek”. Fans yang optimistis mungkin melihat “murahnya” kualitas produksinya sebagai tanda bahwa mendapatkan pendanaan season ketiga cukup realistik untuk DEEN.

Jadi saya sudah menghabiskan lima paragraf tanpa membicarakan isi episode yang sudah tayang, karena segala aspek positif dan negatif yang saya ulas dulu masih berlaku disini. Oleh karena itu mari kita lihat materi orisinal yang ditambahkan DEEN yang nampaknya mulai nyaman dengan mengerjakan Konosuba.

There’s improvement in source adaptation and new original material

Season pertama berakhir dengan Kazuma ditahan atas tuduhan makar dan season kedua dimulai dengan ditahannya dia atas tuduhan tersebut. Episode pembuka season dua lebih terasa seperti episode 11 daripada episode pembuka season baru sementara episode ketiganya lebih terasa sebagai “pembuka”. Mungkin DEEN sadar dengan tren pemberian tiga episode untuk impresi dan membuat tiga episode awalnya seperti ini.

Uniknya, DEEN merasa tidak perlu untuk memperkenalkan ulang para karakternya dan saya sangat menghargai hal ini. Format recap dengan pengadilan dan interogasi yang berfokus pada “kejahatan” party Kazuma cukup berguna untuk memberi penekanan bahwa karakter seri ini lebih didefinisikan oleh kekurangan mereka. Sekedar info saja, walaupun usaha pembayaran hutang dan pencarian bukti bahwa dia tidak bersalah adalah plot-point utama arc ini; penyitaan aset party Kazuma sendiri adalah materi orisinal dari anime-nya

Begitu juga dengan para karakter sampingan yang dibuat lebih persisten dan diberikan lebih banyak kepribadian. Saya sudah memuji usaha worldbuilding seri ini di artikel lain, dan keputusan anime ini untuk mengisi Axel (Kota setting) dengan berbagai karakter yang distinktif membuat dunia Konosuba terasa lebih terhidupi.

Episode kedua juga paruh akhirnya berisikan materi orisinal buatan DEEN, dan melihat isinya saya optimis mereka mengerti dengan materi yang mereka pegang (sekaligus memberi sedikit teaser untuk novel spin-off dan volume 5). Episode Dungeon crawl yang seharusnya tayang pada season pertama kemarin, yang cukup vital untuk memperkenalkan antagonis utama arc yang sekarang berlangsung; juga untungnya hadir di episode ketiga, mungkin kelak episode Rookie Killer juga akan hadir.

Singkatnya, adaptasi anime sejauh ini mampu memperkuat konten volume 3 yang dikalangan fans sendiri tergolong “lemah” karena lebih berisikan setup cerita untuk volume kedepannya. Semoga saja hal ini bisa dipertahankan untuk paruh akhir season ini.

Verdict: It’s still the Konosuba We Know

Konosuba season 2 masih menceritakan tentang 4 orang berengsek yang mencoba untuk hidup di dunia yang mematikan, dan salah satu dari hal yang mematikan tersebut adalah satu sama lain. Terasa jelas juga bahwa staf produksi senang dengan seri yang mereka kerjakan. Berbagai materi orisinal DEEN yang eksekusinya sejauh ini bagus juga membuat saya optimis dengan seri ini kedepannya.

Kalian yang mengharapkan perkembangan cerita yang lebih “serius” kemungkinan besar akan kecewa dengan season ini. Seperti yang bisa dilihat di akhir dari episode 3 yang mendaur ulang berbagai gag dan animasi season lalu, yang seakan-akan mengatakan “Whether you like it or not, we’re still the same show.”

bukan_randy

Melihat episode ketiganya tiba-tiba gambarnya jadi bagusan, saya sempat mengira kalau gambarnya jadi bagusan karena beberapa kali Aqua jadi lebih waras, tapi ternyata sekedar overall quality-nya bagusan. Entah apa yang sebenarnya terjadi, but nevertheless, that OP is still the most adorable thing ever. Sejauh ini 3 episode pertamanya tetap asyik, and here’s to another fun 7 episodes (+1 OVA)

Signum

If I have something against this new Konosuba, that is the lack of Darkness in it’s earliest episodes. Saya cukup yakin itu intended, karena sekarang sang gadis maso sedang berada di tempat yang jauh, tanpa bantuan siapa-siapa, dan menurut episode ketiga sedang disiksa oleh beberapa orang. A perfect condition just for her.

Selain preferensi pribadi di atas, so far Konosuba tidak memiliki masalah apa-apa yang berarti. Tapi saya masih lebih senang dengan season pertama di mana mereka lebih sering prancing around doing stupid stuff tanpa terikat dengan hutang yang begitu besar. Karena di season pertama mereka terlihat lebih ‘bebas’ tanpa dikekang oleh hutang yang membuat Kazuma memikirkannya hampir setiap saat. Mungkin hal ini akan membuka pintu ke cerita yang lebih luas lagi sih.