[Flashback Friday] Kami Nomi zo Shiru Sekai

Selamat datang kembali dalam rubrik kenangan yang sulit dilupakan yang bernama Flashback Friday! Setelah berminggu-minggu tidak muncul, rubrik ini kembali terangkat berkat keinginan besar dari hati yang kini gundah karena banyak acara olahraga internasional banyak yang dibatalkan. Untuk edisi kali ini, kami akan menghadirkan Flashback Friday edisi “Kami Nomi zo Shiru Sekai” atau biasa dikenal dengan “The World God Only Knows“.

Serial ini bermula dari manga buatan Tamiki Wakaki yang diluncurkan pada Maret 2008 di majalah Weekly Shounen Sunday. Manga ini tampil di majalah tersebut mulai tanggal 9 April 2008 dan berakhir pada 23 April 2014. Shogakukan telah menerbitkan 26 volume manga-nya. Wakaki mengakui dirinya terinspirasi dari novel visual “Kono Yo no Hate de Koi wo Utau Shoujo YU-NO dalam mengerjakan serial harem ini. Pada tahun 2014, manga ini telah terjual hingga 7 juta eksemplar dan angka tersebut belum ditambahkan dengan edisi penerbitan kembali pada tahun-tahun berikutnya. Sayangnya angka penjualan dari penerbitan kembali pada tahun 2014 sampai 2019 belum diungkap.

Adaptasi anime T.W.G.O.K mulai tayang pada 6 Oktober 2010 dengan jumlah 12 episode. Musim keduanya tayang pada April 2011 dan berjumlah 12 episode. Sebuah OVA khusus arc Tenri juga dirilis pada Oktober 2012. Musim ketiganya tayang pada musim panas tahun 2013 dengan jumlah 12 episode. Seluruh adaptasi anime-nya diproduksi oleh studio Manglobe, yang kini telah menutup operasinya pada September 2015.

Sinopsis

Keima Katsuragi adalah siswa SMA yang lebih dikenal secara daring sebagai “Dewa Penakluk”, laki-laki yang mendapatkan hati dari gadis-gadis game simulator kencan. Dalam pendapatnya, kehidupan nyata adalah game yang buruk; Gadis 3D itu menyebalkan dan representasinya salah tentang bagaimana gadis sesungguhnya itu.

Suatu siang, saat rehat dari piket, ia tiba-tiba mendapat pesan aneh yang memerintahkannya untuk menaklukan gadis. Secara berhasrat, ia menyetujuinya, dan memanggil gadis bernama Elucia de Lute Ima atau Elsie, seorang warga neraka yang ditugasi untuk menangkap arwah kabur yang bersembunyi dalam hati gadis-gadis. Keima terkejut dan mencoba melarikan diri, namun Elsie memberitahunya bahwa kegagalan dari memenuhi kontrak terbaru ini akan menghasilkan kehilangan dari hidupnya.

Ditugasi untuk menangkap para arwah kabur, Keima menggunakan keahlian dan pengetahuan dari simulator kencan untuk mendapatkan hati gadis-gadis di dunia nyata.

Karakter

Keima Katsuragi (CV: Hiro Shimono)

Protagonis utama dari serial ini dan dikenal sebagai “Dewa Penakluk” gadis-gadis 2D dalam game simulator kencan. Biasa dipanggil Otamegane (Otaku + megane) oleh teman sekelasnya. Ia dikenal dingin dan pendiam saat di lingkungan sekolah, dan lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain game menggunakan PFP-nya daripada memperhatikan gurunya mengajar. Meskipun begitu, Keima memiliki nilai-nilai mata pelajaran yang sempurna dan ini membuat guru-guru di sekolahnya keheranan. Salah satu kalimat yang paling khas darinya adalah “Mieta zo, Ending ga!“.

Elucia de Lute Ima (CV: Kanae Itou)

Biasa dipanggil Elsie dan merupakan deuteragonis dari serial ini. Ia merupakan iblis yang menjadi warga neraka baru dan menjadi kompatriot Keima dalam menangkap para arwah kabur.  Elsie diketahui sudah berumur lebih dari 300 tahun dan berulang tahun setiap tanggal 14 Maret, yap besok sabtu dia ulang tahun. Gadis optimistis ini sering dibuat kesal oleh Kami-sama alias Keima karena ulahnya yang sangat tidak peduli dengan keadaan sekitar. Di akhir cerita, Elsie resmi menjadi anggota keluarga Katsuragi dan menggunakan nama Eri Katsuragi.

Haqua du Lot Herminium (CV: Saori Hayami)

Sama seperti Elsie, Haqua adalah seorang iblis dari neraka baru dan ia adalah sahabat dari Elsie. Memiliki reputasi sebagai siswa terbaik pada masa mudanya, Haqua mengalami kesulitan saat ia mendapat partner seorang penjual yogurt bernama Yukie. Meskipun begitu, partnernya sangat pengertian dan menganggap Haqua sebagai anaknya, walau Haqua sendiri malu memiliki partner seperti dia. Iblis yang suka sekali membanggakan diri ini sering sekali membuat kecerobohan yang membahayakan orang lain, bahkan ia menjadi karakter yang paling sering dilihat dalam keadaan telanjang oleh Keima. Mengesampingkan inferiority complex-nya, Haqua sebenarnya termasuk iblis yang jenius dan mandiri dari iblis lainnya. Ia juga memiliki perasaan terhadap Keima, walau hanya sebatas partner temannya. This is so sad, can we get spinoff about those two? Haha, JK!

Ayumi Takahara (CV: Ayana Taketatsu)

Teman sekelas Elsie, yang juga menjadi target pertama Keima dalam menangkap arwah kabur. Awalnya ia bertindak represif terhadap Keima, namun lama kelamaan ia makin dekat dengannya. Ayumi dikenal sebagai anggota ekskul lari yang sering mengikuti kejuaraan atletik. Fisiknya sangat kuat, dan saya pikir lebih kuat dari Keima sendiri. Dalam hatinya bersemayam dewi Mercurius dan ini yang membuatnya mengingat jelas momen manis bersama Keima.

Chihiro Kosaka (CV: Kana Asumi)

Salah satu karakter yang dahulu banyak diprotes karena desain karakternya dianggap mengecewakan dalam musim pertama anime-nya. Beruntungnya staf langsung mengubahnya menjadi lebih baik di musim berikutnya. Chihiro juga teman satu kelas dari Elsie, Keima, dan Ayumi. Ia juga dikenal sebagai gadis plinplan karena tak punya pendirian dalam memilih laki-laki idamannya. Namun itu berubah setelah ia makin mengenal Keima, yep jangan ngingetin bagian akhir itu.

Kanon Nakagawa (CV: Nao Touyama)

Satu-satunya idol dalam berbagai heroine dalam serial ini. Kanon dikenal sopan, perian dan baik hati. Namun ia butuh banyak perhatian sehingga ia mengidap Histrionic Personality Disorder (HPD) dikarenakan pengalamannya dahulu. Sering sekali ia merasa depresi jika ada seseorang yang tak memperhatikannya, sampai-sampai Keima (yang memang sengaja tak memperhatikan) mendapat setruman dari stun gun miliknya. Dewi yang bersemayam dalam hatinya adalah Apollo. Sama seperti Ayumi, berkat adanya dewi tersebut Kanon mengingat jelas pengalaman manisnya dengan Keima.

Tenri Ayukawa (CV: Kaori Nazuka)

Teman masa kecil Keima yang punya sifat pemalu, namun menjadi karakter paling berpengaruh dalam progres cerita dalam kehidupan Keima. Ia dahulu bertetangga dengan keluarga Katsuragi, namun setelah terjadi gempa bumi dahsyat di daerahnya, keluarga Katsuragi berpindah rumah. 10 tahun kemudian, keluarga Ayukawa kembali bertetangga dengan Katsuragi. Dewi yang bersemayam dalam hatinya adalah Diana. Tenri juga punya keahlian dalam bermain sulap dan sering menunjukannya kepada Keima.

Shiori Shiomiya (CV: Kana Hanazawa)

Anggota perpustakaan sekolah yang sering sekali berbicara dalam hatinya sendiri. Ia memiliki masalah dalam mengekspresikan dirinya dan juga sering sekali berdelusi dalam pikirannya. Seperti anggota perpustakaan lainnya, ia menyukai buku dan sering marah dalam hati jika Keima menjelek-jelekan definisi dari buku itu sendiri. Setelah arwah kabur meninggalkan hatinya dan diisi oleh Dewi Minerva, Shiori dapat berkomunikasi lebih baik dengan orang lain, walau kadang lupa kapan harus berhenti berbicara.

Yui Guidou (CV: Ayahi Takagaki)

From Ojou-sama to bishounen! Salah satu dari sekian heroine yang mendapat porsi sedikit dalam animasi rutenya. Yui berasal dari keluarga kaya raya dan dikenal seperti ojou-sama di sekolah. Ia tertarik dengan dunia musik terutama instrumen perkusi seperti drum. Namun keinginannya untuk memainkan instrumen itu terganjal oleh ibunya yang terus menggerus kebebasannya. Setelah serangkaian insiden pertukaran tubuh dengan Keima, ia berubah menjadi perempuan ganteng dan mulai sering melawan perintah ibunya. Banyak temannya termasuk Ayumi dan Chihiro yang mengira Yui yang baru adalah seorang laki-laki, hingga ia masuk 2-B Pencils. Dewi yang bersemayam dalam hatinya adlah Mars, dan sering sekali muncul dalam cermin saat ia mengaca.

Tsukiyo Kujou (CV: Yuka Iguchi)

Gadis tanpa ekspresi dari klub Astronomi yang memiliki pengalaman buruk dari perceraian keluarganya. Ia memandang emosi sebagai hal yang buruk, dan lebih mengutamakan kecantikan sebagai aspek utama kehidupannya. Tsukiyo selalu membawa bonekanya yang bernama Luna kemanapun ia berada. Dewi yang berada di hatinya adalah Vulcan. Dewi ini cukup protektif terhadap Tsukiyo, apalagi terhadap Keima. Setelah berbagai peristiwa dengan Vintage, Tsukiyo makin berteman dekat dengan Shiori.

Tentunya masih banyak lagi karakter penting dalam serial ini yang terbagi menjadi banyak kategori. Dari kategori dewi seperti Diana, Vulcanus, Apollo, dan lainnya hingga kategori karakter keseharian seperti Nora, Yuri Nikaido, Mari Katsuragi, Miyako Terada. Oiya jangan lupa juga dengan heroine lain yang tak diangkat di atas seperti Jun Nagase, Aoyama Mio, Minami Ikoma, Hinoki Kasuga, Kusunoki Kasuga, Rieko Hinaga, dan favorit saya Kurakawa Akari.

Impresi

Disini kita berbicara adaptasi anime-nya. Kualitas animasinya fantastis, mendetail, dan eksekusinya sangat baik. Penyusunan skenario saya cuma bisa kasih jempol besar untuk stafnya, walau saya agak kecewa heroine pilihan saya tidak mendapatkan jatah animasi yang lebih banyak dari rutenya. Untuk musik, saya kira disini yang menjadi faktor pendukung lebih setelah kualitas ceritanya. Musik dalam anime ini cukup memorable terutama lagu pembuka dan penutup, serta soundtrack-nya.  Kalian dapat mendengarkan soundtrack-nya di Spotify, jika kalian merasa nostalgik.

Untuk adaptasi serial dengan berpuluh-puluh arc, saya cuma bisa ngacungin jempol untuk Shogakukan, TV Tokyo dan Manglobe. Untuk Manglobe, kinerja mereka sangat baik dalam mengadaptasi ceritanya walau keadaan mereka saat itu berada di ujung tanduk. Awal dekade sebelumnya dibuka dengan menumpuknya hutang studio, kemudian mereka mendapatkan proyek ini dan produksinya sudah dimulai sejak awal tahun 2010. Sayangnya, masa itu banyak penggemarnya (terutama dari luar Jepang) masih awam terhadap proses pembajakan dan bagaimana cara mereka berkontribusi terhadap jalannya proyek ini. Isu terkait penjualan merch, BD, dan OVA yang tidak mencapai target sempat terangkat pada forum-forum diskusi, tepatnya sebelum musim ketiganya tayang. This left a bad taste and also more debt to pay. Masalah produksi memang bakal dipendam, tapi baunya tidak bisa dihilangkan dari banyak penontonnya. Saya mengira jika penjualan komoditi tersebut dapat melebihi target, maka musim ketiga bukanlah menjadi musim terakhir adaptasi anime-nya. Yang paling tidak, Manglobe bisa mengurangi hutangnya secara perlahan. Sayangnya, momen untuk peluang tersebut sudah terlewat jauh.

Perlu diingat, impresi ini penuh subjektivitas. Kalian dapat mengomentari bagian ini secara langsung di kolom komentar. Jika kalian merasa sedih karena bagian akhir versi anime-nya, ada baiknya kalian membaca manga-nya secara langsung.

Dengan berakhirnya serial harem unorthodox ini, Wakaki perlahan mencoba eksperimen dengan genre lainnya. Hingga yang terbaru adalah manga Kekkon Surutte, Hontou desu ka?: 365 Days to The Wedding” yang akan mulai berjalan pada 16 Maret mendatang. Semoga serialnya kali ini juga sukses seperti serial-serial sebelumnya.

Baca juga: [Celebrity Sunday] Tamiki Wakaki