[Waifu Wednesday] Fremy Speeddraw

Selamat datang di rubrik Waifu Wednesday edisi Fremy Speeddraw! Edisi kali ini membahas salah satu heroine yang disuarakan oleh Aoi Yuuki dan juga berasal dari serial novel “Rokka no Yuusha“. Pertama-tama mari kita membahas profil umumnya terlebih dahulu.

Fremy Speeddraw adalah salah satu dari enam pahlawan terpilih oleh Dewi Takdir untuk mengalahkan Dewa Iblis atau disebut Majin. Ia sendiri dijuluki sebagai “Saint of Gunpowder“. Ia menjadi satu-satunya pahlawan yang berasal dari keturunan campuran manusia dan iblis. Senjata utamanya adalah sebuah senapan yang menurut sang penulis novel, Ishio Yamagata adalah versi hibrid dari Winchester 1873. Kemampuannya meliputi pembuatan peluru, granat, hingga ranjau.

Fremy terlihat memakai bandana yang menutupi mata kanan dan dahinya. Di bagian atas kanan bandananya terdapat motif sebuah bunga berwarna pink dan biru. Ia biasa menggunakan pakaian terbuka berbahan kulit yang hanya menutupi bagian dada dan punggungnya. Sebuah jubah panjang berkerah dan berbahan kulit hewan juga ia kenakan di setiap waktu. Fremy memiliki tanduk di bagian dahinya yang sudah ia potong sendiri karena alasan tertentu. Mata kanannya yang tertutup memiliki warna pink atau merah, dan berbeda dengan mata kirinya yang berwarna biru transparan.

Lalu, bagaimana seorang Fremy Speeddraw dapat menjadi kandidat waifu terbaru kalian? Berikut beberapa poin kepribadian yang bisa dipertimbangkan:

+ Cautious

Sebagai seorang partner, mawas diri adalah salah satu sikap terbaik untuk menjaga diri dan menunaikan komitmen. Fremy sendiri bukan manusia seutuhnya, karena dirinya adalah 1/2 manusia dan 1/2 Kyouma/iblis. Ia juga tidak memiliki pengalaman lebih untuk berinteraksi dengan manusia untuk memperkuat komunikasi sosialnya. Namun Fremy sudah memiliki pemahaman akan bagaimana cara mempercayai makhluk apapun itu dari orang tuanya, apalagi ibunya.

Fremy sudah menyadari bahwa umat iblis sendiri lebih kompleks dari umat manusia di dunia tersebut. Keadaan dan lingkungannya tidak mendukung untuk memperkuat kepercayaannya kepada makhluk apapun itu. Sehingga menjaga diri dengan lebih waspada dan mawas adalah cara terbaik untuk bertahan di dunia yang mengerikan tersebut.

+ Coodere

Sebagai manusia setengah iblis, Fremy Speeddraw juga masih memiliki akal sehat dan hati yang rapuh. Perempuan yang lebih suka menyendiri ini tak memiliki keinginan untuk mempercayai seseorang bahkan ke iblis juga. Beruntungnya, kontaknya dengan Adlet membangun sisi halus dari sang Fremy. Mulai dari bagaimana ia menunjukan sikap malu-malunya, hingga bagaimana ia menunjukan sisi personalnya secara diluar dugaan.

Ada material tsun dari seorang Fremy disaat dirinya mulai mempercayai seorang Adlet. Apalagi kehadiran Rolonia di akhir episode anime-nya membuat Fremy cemburu dengan menanyakan Adlet siapakah sapi ini (Rolonia memakai armor bergaya kepala sapi). Well, beruntungnya tak ada pertumpahan darah untuk merebutkan pahlawan terkuat di dunia tersebut.

+ Pet Lovers

Sedari awal kemunculannya, Fremy sangat peduli dengan keberadaan hewan-hewan. Salah satunya kepada seekor anjing yang ia selamatkan saat kumpulan Kyouma menyerang pedesaan. Ia juga sering membelai hewan-hewan peliharaan warga pedesaan karena merasa hewan tersebut membuatnya tenang. Fremy sendiri pernah bercerita bahwa ia memiliki peliharaan seekor anjing saat masih tinggal di Teritorial Kyouma dan mengkhawatirkan apakah peliharaannya masih hidup hingga kini.

+ Aoi Yuuki

Ini sudah menjadi mandatory tersendiri di tiap Waifu Wednesday (paling tidak edisi yang ditulis oleh saya). Tapi saya sendiri gak menampik bahwa suara Aoi Yuuki dalam memerankan Fremy Speeddraw membentuk ciri khas tersendiri. Suara yang dingin, tak berekspresi, dan tajam. Jika didengarkan dengan menutup mata dan memakai headset yang berkualitas tinggi, terasa seperti konten ASMR yang biasa diperjualbelikan di situs ehm obscure di Jepang. Apalagi bagi para penggemar yang sudah masokis, suara Yuuki dalam memerankan Fremy bisa menjadi pilihan konten untuk dinikmati berikutnya.

– Probably You’ll Get Killed First

Ada alasan tersendiri bagi Fremy Speeddraw  untuk tidak membuka dirinya lebih lebar dari manusia. Pengkhianatan di masa lalunya selalu menghantuinya di setiap waktu. Untuk mempercayai seseorang, satu hal yang perlu ia lakukan adalah menodongkan Winchester 1873-nya ke arah manusia tersebut. Mempercayai seseorang sendiri menurutnya berarti menunjukan kelemahannya. Bagaimana dengan mendekatinya? Siapkan kemampuan otak, fisik dan mental di atas dirinya, atau kalian diburu olehnya hingga kehilangan nyawa.

– Lack of Common Knowledge

Fremy Speeddraw merupakan anak dari hasil objek penelitian dari salah satu Kyouma bernama Tgurneu. Ia tak mengetahui ayahnya adalah seorang manusia hingga berumur 12 tahun. Sehingga masa kecilnya dihabiskan bersama ibunya yang juga seorang Kyouma atau iblis. Hingga memasuki remaja, ia hanya tinggal bersama ibu dan dua pengasuh lainnya yang juga seorang Kyouma. Segala nilai dan norma yang diajarkan di seberang zona manusia ini memiliki perbedaan besar. Walau dianggap lebih primitif, namun Fremy dapat bersosialisasi dengan manusia lebih baik setelah keluar dari zona tersebut.

Di usia 12 tahun, ia sudah ditugasi oleh pemimpin Kyouma untuk membunuh Saint atau Santo dari masing-masing daerah di zona yang dikuasai manusia. Ia belajar banyak dari petualangannya di zona ini dengan berinteraksi dan mengobservasi manusia lebih sering dari asalnya. Meskipun setelah bertemu Adlet, Nashetania, dan lainnya, ia masih belum mengerti tentang pengetahuan umum di dunia manusia. Misalnya saat ia membuka pakaiannya secara tiba-tiba di depan Adlet, dan membuat Adlet merasa kaget dengan apa yang ia lakukan. Contoh lain mungkin saat ia kebingungan kenapa manusia menamai peliharaannya, dan menganggap itu hal aneh. Entah kenapa ini malah menjadi poin positif karena Fremy masih terlalu polos.

Baiklah mungkin itu saja poin-poin yang bisa saya jabarkan. Saya yakin banyak yang mengkaitkan Fremy Speeddraw sebagai operator sniper dari game sebelah. Namun ya, terserah kalian lah itu haha. Ngomong-ngomong bagi yang belum mengetahui, serial novel “Rokka no Yuusha” secara teknis belum tamat. Namun ceritanya berhenti di volume keenam yang sudah terbit sebelum anime-nya tayang. Kemudian adaptasi anime-nya hanya mengambil seluruh arc dari volume pertama novelnya. Sehingga petualangan yang dipenuhi misteri dari Fremy dan pahlawan lainnya masih panjang. Apalagi Rolonia juga baru datang di akhir volume pertama dan masih banyak misteri yang harus dipecahkan.

Penasaran dengan kelanjutan dari anime-nya? Mungkin saya bisa sarankan untuk memesan langsung dari Yen Press untuk versi bahasa Inggrisnya. Yap benar, novel ini sudah dilisensi Yen Press dan keenam volumenya sudah diterbitkan sejak tahun 2018. Mari mendukung versi legalnya! dan semoga Ishio Yamagata dapat kembali menulis novelnya lagi. Empat tahun ini beliau sudah tidak terdengar jejaknya dan cukup membuat khawatir saya dan mungkin penggemar karyanya yang lain.

Jangan lupa berikan komentar dan kritik serta saran untuk edisi berikutnya di kolom komentar ya!