[Waifu Wednesday] Asako Kusakabe

Selamat datang di rubrik Waifu Wednesday! Setelah dua minggu diisi oleh BlueHeaven, kali ini saya turun kembali dengan edisi Asako Kusakabe. Heroine ini kembali melanjutkan Waifu Wednesday Chain dari franchise Grisaia. Untuk itu mari membahas profil heroine satu ini.

Asako Kusakabe adalah anggota CIRS yang kemudian menjadi wali bagi protagonis, Kazami Yuuji. Asako juga sahabat dekat dari JB alias Julia Bardera atau Yuria Harudera. Asako tinggal di sebuah pondok di pegunungan Prefektur Yamanashi. Di pondok itu, ia sempat tinggal bersama Yuuji dan anjing peliharaannya, John.

Asako berulang tahun pada setiap 26 Februari, namun tidak diketahui berapa umurnya saat ini. Ia tumbuh besar di panti asuhan pasca kedua orang tua asuhnya bercerai. Rambutnya berwarna biru, begitu juga dengan warna matanya. Ia memiliki tinggi 174 cm, dengan tiga ukuran 92-56-94. Di novel visual dan anime-nya, heroine ini disuarakan oleh Kei Misuzawa.

Lalu bagaimana dengan kepribadiannya? Berikut beberapa poin yang bisa dipertimbangkan:

+ Proper Teacher, i guess?

Dalam organisasi CIRS, Asako memiliki nomor agen 9029. Nomor ini didapatkannya dari masternya dahulu, Yamamoto. Jika kalian mengingat Yamamoto, dia adalah laki-laki yang memberikan pesanan sniper kepada Makina di “Grisaia no Rakuen“. Asako sangat menghargai Yamamoto sebagai masternya. Ia juga mewarisi sikap disiplin dan kerasnya dari Yamamoto yang kembali ia turunkan kepada Yuuji. Ngomong-ngomong nomor 9029 tersebut adalah nomor penjara yang dihuni Yamamoto dahulu.

Asako menempa Yuuji sekuat (bukan sekeras) mungkin karena hanya itulah cara yang ia bisa gunakan terhadapnya. Yuuji yang mengalami kekerasan mental berkat Oslo mulai mengerti apa yang Asako inginkan darinya. Ia diajari dalam menggunakan senjata dan bertahan hidup di saat genting. Kutipan dari Asako yang cukup menarik perhatian saya adalah:

“Berlari cepat hanya membuatmu menjadi pahlawan ketika di bangku SD saja. Mulai di bangku SMP, laki-laki yang bisa menahan dirinya ketika sedang berdiri akan menjadi populer.

Laki-laki yang bisa berkelahi hanya populer di bangku SMP saja. Ketika di bangku SMA, otaklah yang membuatmu populer.”

+ More than mother, older sister, and teacher

Asako sering menawarkan hadiah kepada orang terdekatnya jika berhasil melakukan suatu hal yang dijanjikannya. Yuuji bahkan mendapatkan sniper M24-SWS setelah berhasil menembak kaleng bir yang menjadi sasaran tembak pada latihannya. Percaya atau tidak, senjata ini juga yang biasa digunakan Asako saat di lapangan atau hanya untuk rekreasi menembak seperti berburu.

Satu hal mahal yang dapat diberikan darinya adalah senyuman dan perhatian. Asako memang tampak seperti perempuan yang pelit menampakkan senyumnya. namun di balik itu, ia dapat memberikan senyuman terbaik kepada orang yang ia anggap sahabat atau keluarganya. She’s a god, of everything that Yuuji thought. Bahkan seekor singa pun ketakutan saat Asako meraung balik di kebun binatang. Kekurangannya hanya satu di sisi ini yaitu tak pandai mengolah bahan masakan.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Sachi Komine

+/- Nyeleneh-nya Berbahaya

Asako yang dibesarkan di luar keluarga biasa membuatnya belajar banyak hal dari pengalamannya sendiri. Asako memang dididik di panti asuhan secara disiplin, namun perilakunya bisa dibilang nakal dari anak-anak lainnya. Sejalan dengan pertumbuhannya bersama JB, ia menjadi perempuan yang tegas, keras, dan bertanggungjawab.

Namun, bukan Asako jika dia tidak menunjukan sisi nyeleneh-nya. Seperti yang ia katakan di novel visual, Asako menganggap dunia ini sudah buruk sehingga ia ingin melakukan apa saja yang ia anggap menyenangkan. Mulai dari merokok, minum-minum, hingga mencoba hal-hal berbahaya seperti mengambil kartu V milik Yuuji. Ia bahkan memerintahkan Yuuji untuk melakukan hal yang sama kepada JB. Poor JB tho.

– RIP

Satu hal yang saya sesali membaca novel visual Grisaia adalah kematian Asako. Untuk ukuran sebagai karakter pendukung, kehadirannya sangat vital terutama bagi sang protagonis Yuuji. Kematiannya membawa duka mendalam bagi Yuuji yang sudah kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya (hingga ia bertemu wujud asli Thanatos). Sepeninggal Asako, tujuan utama Yuuji kini adalah menyelamatkan orang-orang hingga targetnya terpenuhi untuk meninggal dunia. Mengutip apa yang dikatakan Yuuji:

“Aku akan mati demi Asako tanpa keraguan dalam diriku.”

Tak hanya bagi Yuuji, kehilangan juga dialami oleh teman masa kecil yang selalu bersama Asako, yaitu JB. JB yang menjadi pengasuh baru Yuuji sering membahas masa lalunya dengan Asako saat masih kecil. Kedekatan keduanya tak bisa dibandingkan dengan apapun. Terkadang JB juga merasa bertanggung jawab atas kematian Asako, yang juga membuatnya stres,

Baca juga: [Waifu Wedneday] Amane Suou

+ Diam-diam hartanya………

Tentunya ini jadi poin yang harus ada di disini. Asako Kusakabe sudah bertahun-tahun menjadi agen CIRS dalam melawan para teroris. Pekerjaan dengan risiko besar ini tentunya akan memberikannya upah yang tinggi. Namun yang tak disangka adalah ia memiliki sebuah pulau dari hasil investasinya. Benar, bukan cuma rumah, mobil, atau motor yang dikendarai Yuuji hingga kering olinya itu. Tapi juga sebuah pulau yang namanya kini jadi milik Yuuji.

Pulau yang awalnya dimiliki Asako ini kemudian menjadi markas utama Mihama Private Academy yang sempat berpindah di daratan utama menuju ke kapal selam. Pulau ini juga resmi ditempati oleh gengnya Kazami hingga waktu yang akan datang.

Berakhirlah Waifu Wednesday edisi Asako Kusakabe ini. Mungkin banyak poin yang bisa saya tambahkan pada edisi ini, namun nampaknya tulisan saya sudah menembus 800-an kata. Saya juga ingin menyarankan bagi kalian yang ingin membaca seluruh novel visual dari franchise ini, dapat kalian beli di Steam yang sudah memiliki terjemahan bahasa Inggris. Untuk berikutnya, mungkin saya bakal mengangkat Kazuki terlebih dahulu sebelum Yumeko.

Menurut kalian, poin positif atau negatif apa lagi yang dimiliki oleh Asako? Tuliskan saran kalian di kolom komentar ya! Sampai jumpa minggu depan!

© Frontwing