[Waifu Wednesday] Kanon Nakagawa & Apollo

Kanon Nakagawa! Waifu atau heroine yang menjadi target ketiga Keima Katsuragi dari seri “Kami Nomi zo Shiru Sekai“/”The World God Only Knows” ini akhirnya mendapatkan giliran dalam rubrik ini. Tak lupa juga dengan keberadaan Apollo, sebagai Dewi yang bersemayam dalam hatinya. Untuk itu, mari kita mengetahui profil idol kita satu ini terlebih dahulu.

Kanon Nakagawa adalah seorang idol yang kini aktif secara solo pasca keluar dari anggota unit idol Citron. Kanon juga masih aktif sebagai siswi SMA Privat Maijima dan satu kelas dengan Keima, Ayumi, Chihiro, dan Elsie di kelas 2-B. Waifu yang berulang tahun di setiap tanggal 3 Maret 2021 ini tinggal sendirian di sebuah apartemen atas saran manajer dan keluarganya. Kanon juga memiliki figur bernama “Maron” yang digunakan di “Magical Star Kanon 100%“.

Kanon dikenal dengan penampilannya yang menyingkap pandangan orang lain. Dengan rambut pink pendek dan mata yang juga berwarna pink, ia menjadi karakter yang paling banyak memiliki kostum dari debut manga hingga akhir serialnya. Idol satu ini memiliki tinggi 161 cm dengan berat badan 45 kg. Tiga ukuran yang telah dirilis diataranya 86-58-85. Nao Touyama menjadi seiyuu karakter satu ini.

Kemudian Apollo, Dewi kedua dari Jupiter Sisters yang bersemayam di hati Kanon. Yang membedakan Apollo dengan Kanon adalah tanda berbentuk segitiga di bawah matanya. Tak hanya itu, terdapat titik berwarna pink di jidatnya.

Lalu bagaimana dengan kepribadiannya? Berikut adalah beberapa poin yang bisa dipertimbangkan:

– Stun Gun Attack

Idol Arc adalah arc yang mungkin ingin dilupakan Keima secepatnya. Sebagai target ketiga, Kanon sudah memberikan penyiksaan terhadap Keima secara fisik dan mental. Namun, Keima yang cukup sabar dan termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya, berhasil menahan serangan ini hingga roh yang menghinggapi Kanon bisa keluar.

Apa ada alasan khusus yang menyebabkan Kanon menggunakan stun gun? Tentunya ada, dan ini berhubungan dengan poin negatif berikutnya yang saya akan bahas. Terutama jika sudah terpancing dengan urusan “perhatian” dari lawan bicara atau penontonnya. Untuk lebih memahami penyebab ini maka kita berpindah ke….

– Fear of Invisibility

Sebagai seorang idol, sudah seharusnya heroine ini harus menarik perhatian para penggemar dan orang lain agar ia bisa meraih ketenaran. Namun, seorang idol juga seorang manusia. Dalam kasus Kanon, ia juga seorang siswi SMA yang kebetulan bersekolah di sekolah dan kelas yang SMA sama dengan Keima. Saat Keima tidak menganggap Kanon sebagai “seseorang” saat berada di dekatnya, idol satu ini biasa langsung menyerang dengan stun gun miliknya.

Sambil menyerang, Kanon akan mengungkapkan pertanyaan keji terhadap korbannya, “Mengapa? Mengapa kamu tak menyadari kehadiranku?”. Atas perlakuan berbahaya ini menyebabkan banyak penggemar yang memasukan Kanon dalam kategori perempuan yandere, namun ada juga yang tidak sampai segitunya. Well, at least respect her by acknowledge her existence.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Kusunoki Kasuga

+ You give attention, You also receive attention

Sebagai rakyat jelata yang juga masih seorang murid SMA, memberi perhatian kepada orang lain atau dalam kasus ini terhadap Kanon Nakagawa, tentunya tidak serta merta kita mengharapkan perhatian yang sama darinya. Namun, khusus Kanon, perhatian ini bisa menjadi bibit pertemanan awal yang bisa tumbuh ke arah yang lebih intim.

Namun ada satu hal yang perlu diperlukan untuk menjaga pertemanan dengannya, yaitu kesabaran. Kesabaran karena jarang bertemu, kesabaran untuk mendengarkan ceritanya (karena Kanon cukup cerewet), kesabaran untuk kena setrum stun gunnya, dan masih banyak lagi. Sekali lagi, diperlukan kesabaran dan mungkin butuh beladiri juga untuk menyita stun gun itu jika kasus terburuk terjadi.

+ Nao Touyama

Perlu diketahui bahwa Kanon Nakagawa adalah peran utama pertama bagi Naobou (panggilan Nao Touyama) sejak memulai debutnya sebagai seiyuu di tahun 2010. Dengan memerankan heroine ini, Naobou juga menjalani debutnya sebagai penyanyi. Dapat dikatakan bahwa perannya sebagai Kanon adalah breakthrough karirnya di dunia hiburan Jepang.

Bagaimana dengan suaranya? Sejak awal karirnya hingga sekarang, saat memerankan karakter yang dikenal periang, suara Naobou yang terngiang-ngiang terdengar dalam memerankan karakter seperti Kongou (Kantai Collection), Karen Kujou (Kin’iro Mosaic), Yui Yuigahama (Oregairu), dan masih banyak lagi.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Tsukiyo Kujo & Vulcanus

+/- Partner of an idol? Double edged sword

Mulai kita membahas poin yang secara realistis menyusahkan dan menguntungkan. Menjadi partner seorang idol adalah cobaan terbesar apalagi melihat konsekuensi sosialnya. Jika melihat secara positifnya, kita melihat partner dalam hal ini adalah Kanon bisa mandiri dan profesional dalam membagi waktu untuk pekerjaannya dan juga untuk partnernya. Namun tentunya, porsi waktu ini juga harus disesuaikan dengan kondisi partnernya, apakah sudah bekerja? masih sekolah/kuliah? atau masih jadi pengangguran?

Kemudian dari sisi negatifnya, terutama dalam urusan keamanan dan privasi. Melihat betapa mudahnya serangan para vintage ke Kanon di apartemennya, tak ayal bahwa keamanannya cukup rapuh. Ini juga belum termasuk kemungkinan adanya kasus stalker dan pervert yang mungkin muncul, atau hingga para obsesif yang ingin membahayakan nyawa Kanon. Belum lagi dengan leecher di media sosial yang bakal membuat rumor aneh-aneh tentang Kanon. Mentally frustating and physically tiring.

– Apollo

Saya tak bisa menaruh Apollo ke dalam sisi positif karena ia cukup menyusahkan karena sering bertindak nyeleneh. Dewi tertua kedua dari Jupiter Sisters ini dikenal dengan kepribadian childish-nya. Ditambah lagi ia juga sering seenaknya sendiri untuk pergi kemana-mana, yang juga membahayakan dirinya sendiri. Susah diajak serius dan juga impulsif dalam bertindak, hanya melengkapi kesulitan dari menghadapinya.

Satu hal yang mungkin bisa saya anggap positif dari Apollo hanyalah sikap cuek dan santainya. Bersikap cuek kepada hal yang sepele ini diperlukan agar tidak ada yang mengganggu pikirannya. Ia juga bisa menjadi “homie” untuk bersantai di saat yang tepat.

Akhirnya berakhir sudah jajaran heroine yang dihinggapi dewi ini. Tinggal menyisakan satu karakter yang sudah diminta sejak awal rentetan Waywed ini berjalan. Sudah bisa ditebak giliran siapa berikutnya, nantikan juga hari ini!

Sampai jumpa di edisi berikutnya!