Been a while, folks! Udah cukup lama kita gak ngebuka lagi rubrik satu ini. Karena itu, gue balik dengan mengangkat salah satu karakter yang lagi naik daun di anime musim panas saat ini, Yume Irido dari seri “Mamahaha No Tsurego Ga Motokano Datta” /”My Stepmom`s Daughter Is My Ex“/”Tsurekano“. Yuk lah kenalan dulu profilnya!
Yume Irido, seorang perempuan dari keluarga yang beranggotakan seorang ibu bernama Yuni dan seorang ayah yang tak terungkap profilnya kecuali nama keluarga, Ayai. Gadis yang tengah memasuki masa kelas 10 di tingkat SMA ini kemudian menjadi saudara tiri dengan mantannya sendiri, Mizuto Irido. Statusnya masih hidup (important) dan satu kelas dengan Mizuto di sekolah barunya.
Yume-chan, panggilannya, memiliki rambut berwarna hitam panjang semampai dengan mata berwarna kecoklatan. Kini ia berusia 16 tahun dan berulang tahun di setiap tanggal 3 November. Tiga ukurannya? Kyousuke Kamishiro, penulis Light Novel seri ini belum mengungkap detail semacam itu, namun ada obrolan ukuran dadanya adalah D cup. Seiyuu dari Yume adalah Rina Hidaka dari Office Osawa untuk adaptasi anime dan Aoi Koga dari 81 Produce untuk adaptasi CD dramanya.
Let’s start to brew some of her charming point, yes?
+LSBH
Hanya yang memiliki keterbatasan yang akan mempertanyakan bagaimana desain karakter seorang Yume yang dibuat oleh ilustrator ternama, TakaYaki. Sensei satu ini memberikan desain khasnya terhadap penggambaran Yume sebagai ABG yang ingin keluar dari zona introvert-nya. Berawal dari karakter bernuansa kuper dengan kacamata dan kuncir dua di masa SMP, kemudian dilakukan upgrade dengan rambut menjuntai tanpa ornamen kala promosi ke masa SMA.
Poni dan jepit rambut di sisi kirinya juga menjadi charming point based from her appearance. Desainnya mengingatkan gue dengan salah satu karakter orisinal dari karya sensei dahulu di seri H, Koiito Kinenbi. Bedanya tentu Yume lebih modern desainnya terutama di bagian mata dan mulut yang agak lebih besar dari yang biasa sensei buat di karya-karya doujinshi-nya dahulu.
+Well-endowed Beauty
Hal potensial yang kurang keliatan dari Yume adalah betapa proper lekuk tubuh dan wajahnya untuk jadi heroine. Desainnya yang plain saat masa SMP membuat sisi ini tak terlihat jelas, namun setelah Yume memutuskan untuk tampil beda di masa SMA, potensi ini makin keliatan kala ia mengenakan seragam.
Namun, Yume juga menyadari tubuhnya yang kian berkembang juga jadi perhatian lawan jenis di waktu tersebut. Seperti yang dijelasin di novel, ia lebih memilih busana yang lebih gombrong atau longgar daripada yang ketat atau nyeplak. Tidak seperti Isana yang agak beda boundary-nya, Yume tetap menjaga estetika dan etika kala berhadapan dengan lawan jenis. Kecuali Mizuto, kalo dalam konteks etikanya aja.
-/+ Broken Home Experience
Well disini agak sensitif terutama bagi yang menjadi korban/subjek dari fenomena lumrah ini. Sebagai anak broken home, normalnya remaja macam Yume ini secara mental udah berbeda dengan mereka yang masih utuh keluarganya. Namun dampak dari faktor ini gak terlalu tampak pada mentalitas Yume (sejauh ini). Atau mungkin memang belum ada trigger yang bisa menunjukan sisi tersebut sejauh novel berjalan.
Namun ada beberapa situasi yang harus diperhatiin pembaca dan Mizuto sendiri. Pertama, saat hubungan keduanya kembali dan komitmen juga berganti dari masa pertama mereka. Kedua, jika skenario mendukung untuk keduanya benar-benar serius dan naik ke tangga keluarga. Ketiga, kalau ada skenario “kerabat berisik” di antara keluarga besar.
+Do you really rate her as classy and mature heroine?
Kayaknya tinggal menunggu waktu aja Yume Irido dianggap sebagai classy + mature heroine kalo ngeliat progres ceritanya. Tinggal bagaimana ia mengatur diri sendiri dan faktor lain kayak keluarga dan lingkungan yang bisa bikin dia makin “mahal” di mata laki-laki biasa. Meski di mata Mizuto, Yume hanyalah mantan biasa, namun ini masih bisa berubah jika mentalitas Yume juga kian terbentuk hingga makin dewasa.
Duluan siapa diantara Mizuto atau Yume yang punya pemikiran dewasa? Secara logis Mizuto. Namun Yume bisa mengejar ini, seperti saat ia mengejar grade mantannya di sekolah. Tentunya ini jadi proses slowburner daripada ujug-ujug jadi proper. Keduanya juga masih suportif satu sama lain, jadi bisa tumbuh bareng jikalau keduanya gak putus lagi.
+Goddess of Library
Dengan penampilan terbaru dan teman baru di masa SMA, hobi dari Yume Irido masih tak jauh dari membaca buku seperti di masa SMP. Yume sangat menyukai novel fiksi soal misteri dan detektif btw. Circle pertemanannya juga tak memaksanya untuk ikut-ikut hal yang diputuskan secara bersama. Dua diantara teman di circle-nya ini, Nasuhana Nakai dan Sakamizu Maki juga punya kesibukan dan hobi masing-masing. Yang satu sibuk di basket, dan satunya karuta.
Setelah kenal Isana, dan Mizuto juga kenal Isana, kayaknya predikat ini mulai mencair dalam pot yang sama. Tinggal tambah Akatsuki dan Kogure untuk jadi melting pot pertemanan di masa SMA mereka.
-Her Moody Side
Kayaknya ini general aja dari mata laki-laki, kalau perempuan lagi di fase moody banget itu kudu ditangani dengan hati-hati. Yume di sisi lain justru masih sama kayak perempuan lainnya di dunianya, namun yang agak kurang beruntung adalah sikap moody-nya ini justru sering berakhir merugikan kepada dirinya sendiri. Saya gak bisa bilang selalu ya, karena fase tersebut juga kadang menjadi daya tarik sendiri untuk mendapatkan perhatian Mizuto. Sialnya, dia keseringan gak peka atau pura-pura gak nyadari aja.
Mungkin itu saja yang bisa gue jelasin dari heroine hampir sempurna ini. Tinggal rajin moles aja, ini Yume udah jadi top-tier waifu di tengah cerita medioker. Novelnya juga masih ongoing, jadi mari melihat progres mantan jadi saudari kemudian jadi pasangan lagi ini. Gimana impresi kalian dengan adaptasi anime-nya sejauh ini?
Tadinya mau nambah poin plus soal Rina Hidaka, tapi seiyuu satu ini udah gak perlu dinilai lagi performanya. Namun jarang-jarang ia meranin heroine utama dari seri tertentu daripada meranin karakter perempuan kecil.
Goodbye until the next part! Isana? Akatsuki?
Comments