Kematian Animator A-1 Pictures Diputuskan Berlatar Belakang Depresi Karena Pekerjaan

Huru-hara kematian animator anime yang bekerja untuk salah satu studio anime ternama, A-1 akhirnya berakhir dengan pengumuman putusan tim penyelidik yang ditetapkan 11 April lalu.

Pengacara pihak keluarga mengumumkan bahwa depresi karena pekerjaan di lingkungan studio A-1 Pictures adalah motif utama penyebab bunuh dirinya salah satu animator mereka. Keputusan itu dikeluarkan oleh Kantor Penyidik Standar Kerja Shinjuku.

Seperti yang sudah kami laporkan sebelumnya, animator berusia 28 tahun tersebut bekerja lebih dari 600 jam sebulan, dengan tidak lebih dari 4 hari libur.

Keluarganya dilaporkan akan menerima ganti rugi dari A-1, dengan pernyataan dari sang pengacara; “Lingkungan kerja yang sangat buruk sudah menjadi masalah besar bagi industri animasi sekarang. Pemerintah mendorong industri animasi untuk mendorong image “Cool Japan”. Ekspor dari produk yang dihasilkan dengan darah dan keringat seperti ini tak bisa dimaafkan. Apa yang harus segera dibenahi oleh industri anime adalah lingkungan kerja yang memadai”

A-1 Pictures sendiri menyatakan bahwa “Kalau keputusan ini benar adanya, kami sama sekali tidak menduga dan tak bisa berkomentar karena alasan dan bukti dibalik putusan ini tidak jelas”.

Komentar senada juga diungkapkan oleh sutradara Daiki Nishimura, yang telah bekerja di beberapa anime seperti School Rumble dan Valvrave. “A-1 Pictures sama sekali tidak salah. Yang salah adalah norma dan standar industri dimana A-1 Pictures hanyalah salah satu diantara banyak pelakunya. Melemparkan semua kesalahan pada A-1 adalah sebuah kekeliruan.” Lebih jauh ia juga menuturkan kondisi kerja yang buruk di industri anime dewasa ini, sambil mengakui kalau ia sendiri juga pernah mengalami masa depresi karena kebanyakan bekerja.

Apa yang harus dilakukan oleh industri anime kalau begitu? Apapun itu, sebaiknya segera dilaksanakan.

Sumber: ANN