Sebuah Sekolah Bahasa Jepang Diduga Memaksa Pelajar Indonesianya Bekerja untuk Bayar Uang Sekolah

March 18, 2017 16:09
Sebuah Sekolah Bahasa Jepang Diduga Memaksa Pelajar Indonesianya Bekerja untuk Bayar Uang Sekolah

Pihak berwajib dari departemen ketenagakerjaan telah melaporkan dokumen-dokumen yang diperlukan kepada seorang jaksa penuntut, untuk menuntut sebuah sekolah bahasa di Barat Daya Jepang yang memaksa murid-murid Indonesianya untuk bekerja di tempat-tempat yang dimiliki oleh perusahaan yang sama.

Yutaka Shimizu, 70 tahun, adalah kepala dari grup yang menjalankan Houei International Japanese Language Academy. Dia bersama 4 orang lainnya tercatat dalam dokumen tersebut, beserta detil peran mereka masing-masing. Diduga, mereka telah memaksa 6 murid Indonesianya untuk bekerja tanpa bayaran di antara bulan Desember 2015 sampai Juni 2016.

Murid-murid Indonesia tersebut diduga dipaksa bekerja untuk membayar uang sekolah mereka, menurut sebuah kantor pemeriksa standar tenaga kerja lokal.

Pihak berwajib menganggap sekolah yang bertempat di Miyakonojo, prefektur Miyazaki tersebut mempaketkan antara program edukasi, dengan kewajiban bekerja di salah satu perusahaannya. Kondisi tersebut diwajibkan kepada murid-muridnya. Sekolah tersebut mengajar bahasa Jepang kepada murid-murid di Asia yang tertarik bekerja di bidang medis dan juga kesejahteraan.

Pengacara yang merepresentasikan sekolah tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan di mana perusahaan tersebut tidak terlibat dalam aktivitas-aktivitas ilegal. Menurutnya, perusahaan tersebut telah menawarkan “kesempatan bekerja untuk para pelajar yang ingin bekerja” dan menambahkan kalau pengalaman bekerja di fasilitas mereka sangat penting untuk proses belajar para murid.

Sumber: Japan Today
Gambar: Global Initiative