Netflix Membeli Produksi Live Action ‘Sword Art Online’ dan Berjanji Tidak Lakukan Whitewashing

February 15, 2018 14:38
Netflix Membeli Produksi Live Action ‘Sword Art Online’ dan Berjanji Tidak Lakukan Whitewashing

Masih ingat dengan proyek live-action Sword Art Online” yang diumumkan tahun 2016 kemarin? Proyek yang dikerjakan Skydance Television ini sekarang dibeli oleh Netflix. Penulis serta produser eksekutif Laeta Kalogridis mengkonfirmasi akuisisi ini serta menjelaskan rencananya lewat wawancara dengan Collider.

Setiap kali sebuah seri yang mengambil setting yang bukan di barat, casting karakter sentral adaptasi filmnya umumnya di dominasi orang kulit putih. Praktik ini disebut Whitewashing dan seringkali mengundang kontroversi dari fans seri tersebut serta publik yang merasa produser film terlalu bermain aman. Kalogridis berjanji bahwa adaptasi ini tidak akan melakukan hal tersebut. “Salah satu kesepakatan dalam akuisisi ini adalah Kirito & Asuna akan tetap (diperankan) orang Asia” jawabnya.

Kalogridis menekankan bahwa baik Netflix maupun dirinya tidak tertarik melakukan whitewashing. Keputusan bahwa sang protagonis dan heroine diperankan aktor Asia sudah final, namun berhubung Sword Art Online adalah game Global, karakter seperti Klein dan Agil akan dibuat lebih jelas kalau mereka berasal dari negara lain. Kalogridis berpendapat “sama seperti Motoko Kusanagi, dirinya didefinisikan sebagai karya dari Asia”.

Kalogridis sebelumnya menulis draft awal dari film Hollywood Ghost in the Shell di 2009, namun dia tidak terlibat dengan versi final skripnya yang tayang tahun lalu. Dirinya juga akan mengerjakan skrip untuk film adaptasi Battle Angel Alita.

Dari wawancara tersebut nampaknya proyek ini sebisa mungkin ingin menghindari kontorversi. Kalogridis juga dibandingkan dengan 2 tahun lalu sudah mengerjakan proyek sci-fi dengan resepsi yang bagus seperti Altered Carbon yang tayang awal bulan ini. Mari kita lihat seperti apa adaptasi dari seri LN besar ini dari dirinya.

Sumber: ANN