Bercanda Kelewatan, Seorang Pengguna Twitter Mengancam Akan Melepaskan Gas Beracun Sebagai Lelucon April Mop

Selucu-lucunya tanggal 1 April bisa menjadi-jadi, namun tetap bercanda pun ada batasannya. Kamu juga harus mengingat kalau tidak semua orang bisa diajak bercanda, karena mungkin beberapa orang tidak memiliki sense of humor setoleran dirimu atau orang lain. Selain tidak boleh bercanda secara berlebihan, mungkin harus ditambah lagi satu aturan supaya leluconmu tidak menjadi masalah besar, janganlah bercanda di media sosial yang dapat menyebabkan kepanikan.

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa orang yang harus berhadapan dengan pihak berwajib atas beberapa pernyataan mereka yang membuat orang lain marah. Beberapa dari mereka bahkan harus berhadapan dengan jeruji besi. Hal yang serupa kini terjadi di Jepang karena seorang pengguna twitter yang kelewat batas saat April Mop berlangsung.

Pengguna twitter, Saika (_S_I_K_A) pada tanggal 1 April lalu mengancam akan melepaskan gas sarin ke Akihabara sebagai lelucon April Mop. Namun tentunya, tanpa menghiraukan hari dan tempat, polisi harus merespon segala macam pernyataan yang mungkin menjadi ancaman bagi masyarakat. Akihabara kemudian dipenuhi polisi pada hari tersebut.

“Ada orang idiot yang mengancam akan memenuhi Akiba dengan gas sarin, sekarang Akiba dipenuhi oleh polisi. Sungguh bodoh sekali!”

Tweet Saika memang sudah dihapus, namun banyak orang yang sudah mengabadikan gambar tweet tersebut di komputernya. Kemudian, setelah menyebabkan kepanikan besar, Saika kemudian mengeluarkan permintaan maaf.

“Aku minta maaf pada semua orang yang telah ketakutan karena tweetku mengenai pelepasan gas sarin, kepada semua orang yang ada di Akiba saat itu, dan pada semua yang telah menjadi repot. Aku memang melewati batas saat April Mop kemarin. Aku minta maaf karena sudah membuat masalah bagi kalian semua.”

Bagi yang belum tahu, gas sarin adalah gas tanpa warna dan bau yang dapat melumpuhkan syaraf sampai menyebabkan kematian. Gas sarin sudah diklasifikasikan sebagai gas pemusnah masal yang dapat membunuh manusia sekitar 1-10 menit setelah menghirup gas tersebut. Di Tokyo sendiri pada tahun 1995 telah terjadi serangan teroris yang menggunakan gas sarin dengan jumlah 12 orang meninggal, 50 orang kritis, dan lebih dari 1,000 orang mengalami gangguan penglihatan.

Tentunya, masalah sebesar ini menuai banyak kecaman dari pengguna internet, walaupun yang bersangkutan sudah meminta maaf:

• “Orang ini punya otak gak sih.”
• “Jelas sekali orang ini hanya idiot yang ingin perhatian. Mungkin dia tidak punya hal lain yang lebih baik untuk dilakukan. Menyedihkan.”
• “Aku harap mulai sekarang dia susah tidur.”
• “Setelah apa yang terjadi di tahun 1995, apakah orang ini memang bodoh untuk mengulang hal seperti itu? Memang dia pikir, apa yang akan terjadi?”
• “Kemana akal sehat orang ini?”
• “Permintaan maafnya pasti palsu.”
• “Polisi pasti menangkapnya, ini hanya masalah waktu.”
• “Haha, dia meminta maaf karena dia takut. Sudah terlambat lol. Aku tidak sabar untuk melihat wajahnya di TV.”

Sampai saat ini, belum ada kelanjutan mengenai cerita Saika dan apa yang telah terjadi setelahnya. Akun twitter Saika pun tetap aktif walaupun tweet bermasalah tersebut telah dihapus.

sumber: Rocketnews