Kantai Collection Sudah 10 Tahun, Masih Pantaskah Memainkannya?

April 27, 2023 16:01
Kantai Collection Sudah 10 Tahun, Masih Pantaskah Memainkannya?

Sudah satu dasawarsa sebuah game peramban bernama Kantai Collection eksis di dunia maya dan nyata. Proyek moefikasi pada masanya ini terbentuk dari orang-orang di belakang Kadokawa Games dan sirkel doujinshi, C2 Kikan. Perlahan game yang sempat menjadi buruan percobaan ini memudar dalam arus industri yang makin kuat. Namun bagaimana bisa mereka masih hidup sampai saat ini?

Melihat kebelakang, Kantai Collection menjadi nyata di dunia maya berkat beberapa orang penting seperti Kensuke Tanaka sebagai orang dalam di Kadokawa dan C2 Kikan serta Yoshimi Yasuda dari Kadokawa Games yang ikut menjadi produser game ini. EXNOA juga tergabung dalam distribusi gamenya dengan menggunakan DMM Games sebagai platform bermainnya.

23 April 2013 menjadi tanggal peluncuran layanan game peramban satu ini. Dua setengah tahun menggunakan operasi Adobe Flash, di tahun 2015 game ini berpindah ke HTML5. Fase pertama game ini berakhir pada Agustus 2017 dan berpindah ke fase kedua. Game ini juga dapat dimainkan di Android. Pengembangan game ini juga kini berpindah ke C2 Kikan per tahun 2016 dari Kadokawa Games.

Mengenal “Kantai Collection”, apakah termasuk Gacha Game?

Kantai Collection merupakan permainan koleksi kartu dan strategi armada perang, di mana karakter kartu yang digunakan disebut sebagai Kanmusu (gadis kapal). Pemain berperan sebagai sosok laksamana (yang para Kanmusu menyebutnya Teitoku, Admiral, dan Shireikan) dan bertujuan untuk memerangi armada laut dalam yaitu Abyssal (Shikaisenkan).

Gameplay KanColle berbasis turn-based seperti JRPG pada umumnya, dan player menyusun susunan komposisi kanmusu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam map misi atau Quest agar dapat mencapai boss node. Tujuan game ini secara general adalah mengumpulkan karakter kanmusu sesuai dengan judul gamenya. Hingga artikel ini ditulis menurut Kancolle EN wiki, Sudah ada 294 karakter kanmusu di luar remodel.

Mungkin jika kamu bertanya Kancolle itu apakah sejenis mobage atau gacha game, jawaban dari saya adalah antara iya dan mungkin tidak. Pada awalnya Kantai Collection merupakan game yang berbasis di platform DMM yang hanya bisa diakses via browser internet di PC. Kemudian pada tahun 2016 akhirnya developer merilis versi resmi Androidnya, yang hanya dapat diunduh pada app store dan memerlukan bantuan VPN untuk mengaksesnya bagi pemain di luar Jepang. Dan untuk Gacha sendiri rasanya kurang tepat karena pada Game Kancolle, tidak dibutuhkan kristal atau tiket untuk mendapatkan karakter.

Sebagai gantinya terdapat system construction di mana player bisa menggunakan resep atau jumlah resource seperti fuel, ammo, steel, dan bauxite untuk mendapatkan jenis kapal secara spesifik. Dan beruntungnya lagi beberapa kapal bagus merupakan reward event, alias bisa kalian dapatkan jika benar-benar berusaha dalam event-nya.

Jika kamu sudah memasuki late game atau end game-nya, kamu mungkin akan lebih mengandalkan drop kanmusu atau istilahnya karakter random yang kamu bisa dapatkan dalam map misi normal atau pada map event yang biasanya akan banyak kanmusu langka yang bagus. Jadi apakah sistem ini terbilang gacha atau tidak saya kembalikan lagi ke pada para pembaca.

Bagaimana cara mengaksesnya?

Kantai Collection

Base yang sudah ditinggalkan Kaczmarek tiga tahun lalu

Sebelum membahas akses game ini, ada baiknya saya menjelaskan betapa susahnya akses ke dalam game yang banyak membuat weebs di luar sana memprotes KanColle tidak ramah terhadap pemain luar Jepang.

Kendala awal bagi calon player di luar daerah Jepang untuk mengakses DMM yang menjadi platform KanColle adalah region lock yang cukup merepotkan untuk membobolnya. Untuk memilih server yang ingin kamu masuki dalam gamenya, seorang calon pemain tidak dapat menggunakan tools, program atau extension seperti KC3 pada Google Chrome, program POI, dan sebagainya.

Lalu dibutuhkan juga pencocokan jam dengan waktu Japan standard time (JST). Jadi saran terbaik saya adalah, rajin bertanya pada komunitas pemainnya, baik yang lokal maupun internasional. Nah, jika kalian sudah mendapatkan akses untuk masuk ke salah satu servernya maka untuk selanjutnya akan lebih mudah untuk mengakses gamenya karena sehampir semua program atau aplikasi untuk mengakses Kancolle sudah dapat dimainkan tanpa menggunakan VPN

Kendala lainnya adalah bahasa, di mana sebenarnya Kancolle ini game yang hanya diperuntukan untuk wilayah Jepang, alias memang buat orang Jepangnya saja. Namun sekarang sudah banyak beberapa pengembang tools yang dapat membuat interface gamenya, atau setidaknya terjemahan questnya menjadi Bahasa Inggris. Saya bisa menyebutkan contoh aplikasi atau programnya pada perangkat smarphone salah satunya adalah KCnotify yang dapat disambungkan pada aplikasi Gotobrowser.

Pada versi browser pada umumnya untuk urusan translasi player menggunakan program KanColle-English-Patch (KCCP) yang dapat diunduh lewat github, atau jika mau lebih simpelnya kalian bisa menambahkan extension KC3 pada chrome. Program dan aplikasi yang saya sebutkan dapat dijamin aman. Jadi kalau ada yang ngeluh soal Bahasa moonrune-nya, itu kemungkinan kalian kurang usaha atau niat buat mencoba aplikasi yang sudah saya sebutkan tersebut.

Baca Juga: Alchemy Stars di 2022: Masih Pantas Dimainin?

Masih Pantaskah untuk Dimainkan?

Kaczmarek

Penjelasan panjang lebar di atas mungkin tak semuanya dibaca. Namun inti utamanya adalah masalah bahasa, lokasi, dan sistem yang mungkin menjadi momok utama. Tapi apakah hal tersebut menjadi masalah?

Masalah utama bagi kita yang tinggal di Indonesia adalah sulitnya untuk menyiapkan diri untuk bermain game yang butuh komitmen lebih terutama soal waktu. Meski Kantai Collection bukanlah game yang diharuskan untuk login tiap harinya, namun efek jangka panjangnya terlihat masif terutama saat membicarakan faktor resource. Kesiapan untuk mengumpulkan reso sebelum event datang adalah sebuah kewajiban saat bermain peran sebagai admiral. Namun apakah kalian siap mengorbankan waktu berjam-jam di kehidupan nyata untuk sekedar mengumpulkan ini?

Di saat game lain memiliki sistem daily login dengan bonus-bonusnya, di Kantai Collection hal itu tak ada sama sekali. Sekalipun ada, itu hanya bersifat seasonal misalnya seperti momen Valentine, White Day, Setsubun, Natal, dan Tahun Baru. Apakah worth masuk ke game yang secara sistem tidak terlalu dermawan kepada player-nya? Bisa iya dan tidak.

Keuntungan dari game satu ini adalah tak perlu pusing dengan penawaran konten berbayar di dalamnya terutama soal skin. Selama kalian memiliki kanmusu yang mendapatkan anugerah CG terbaru dari developernya, kalian tak perlu merogoh kocek untuk membeli item di dalam game demi membeli skin tersebut.

Namun ada hal penting yang harus kalian beli demi menjaga kelangsungan bermain Kantai Collection yaitu slot. Sejak awal, game ini mengharuskan para pemainnya untuk menambah slot kapal di base untuk melanjutkan permainan lebih jauh. Batas kepemilikan anda hanya 100 namun itu harus disiapkan 95-nya jika ingin melanjutkan permainan karena syarat sortie atau battle harus memiliki ruang slot minimal lima. Dimana kalian bisa membelinya? Di Indonesia, banyak penjual atau pihak ketiga yang menawarkan pembelian DMM Point yang kemudian ditukarkan menjadi mata uang game yang nantinya ditukarkan lagi dengan item penambahan slot. Mudah bukan? Hahahahaha.

Masih pantas atau nyaman kah dimainkan? Bagi mereka yang tipikal awet dalam bermain game (>5 tahun), game ini bisa menjadi pilihan utama dengan tanpa harapan feedback yang berlebih. Namun pastikan kalian menyiapkan dana tambahan jika ingin bermain jangka panjang tanpa harus dibatasi jumlah kanmusu karena slot itu esensial.

Saya tidak sendiri membahas game jadul satu ini. Rukialice yang juga meneliti game ini untuk tesis S2-nya juga menyumbangkan banyak insight yang bisa menjadi pertimbangan pembaca atau calon pemain nantinya.

Rukialice

+ Reward Kanmusu pada event bisa didapatkan lagi pada drop event berikutnya

Tidak seperti event game mobile pada umumnya, Kantai Collection tidak menerapkan system rerun pada eventnya, yang berarti suatu event hanya akan diadakan 1 kali saja. Namun jika kamu berhalangan untuk mengerjakan suatu event yang menyebabkan kamu tidak dapat mendapatkan Kanmusu yang menjadi hadiah event tertentu, kamu dapat menunggu beberapa event lagi untuk kanmusu hadiah event tersebut menjadi kapal drop. Terkadang jarak antara suatu kanmusu menjadi kapal drop bisa menjadi 1 event saja, namun ada juga kanmusu yang menjadi drop setelah 2 tahun rilis sebagai hadiah event. Jadi bisa dibilang ini semacam jackpot jika kanmusu yang kamu incar bisa menjadi drop lagi pada event berikutnya, tergantung keputusan devs yang cukup sulit ditebak.

+ Player dapat AFK ketika melakukan sortie

Poin yang mungkin membuat saya nyaman bermain Kantai Collection selama 8 tahun adalah karena game ini dapat dibarengi dengan aktivitas lainnya. Gameplay Kantai Collection yang bersifat semi-otomatis kecuali pada pemilihan rute mapnya membuat saya dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan lainnya. Namun perlu diperhatikan kalian juga harus tetap fokus dalam memperhatikan battle result, karena jika kalian tidak sadar kalau ada 1 kanmusu saja yang mengalami heavy damage, dan kalian malah meneruskan untuk melanjutkan sortie ke node berikutnya, maka besar kemungkinan kalian akan menenggelamkan kanmusu kalian. (Sedikit curhat saya hampir mengalami ini ketika grinding di 1 map sambil mengerjakan tesis dan 1 kapal cincin saya nyaris tenggelam karena saya asal klik terus.)

+ Early game kanmusus are good

Yang harus saya tekankan pada calon pemain Kantai Collection yang sudah banyak mencoba game dengan sistem rarity, yakinlah rarity di Kantai Collection tidak menentukan suatu kanmusu bagus atau tidak. Ada beberapa kanmusu common yang ketika mendapatkan Kai ni (second remodel) menjadi kapal meta. Seperti contohnya Shigure dengan rarity common, ketika Kai ni Menjadi kapal dengan luck tinggi, yuudachi yang ketika Kai ni memiliki firepower tinggi, bahkan Mogami Kai ni menjadi kapal meta untuk saat ini

– Gap Ketertinggalan Antara Pemain Lama dan Baru

Poin yang menjadi perhatian utama saya kenapa cukup sulit untuk pemain baru Kancolle untuk beradaptasi dengan game nya, karena ada beberapa hal yang cukup sulit dikejar oleh pemain baru. Pertama adalah untuk material yang diperlukan untuk 2nd remodel kanmusu yang semakin lama semakin mahal. Beberapa Kanmusu meta memerlukan material yang dan sumber daya yang tidak sedikit, saya beri contoh saja Yamato yang memerlukan 3 Blue Print dan 1 item yang disebut action report dan sebagainya.

Mungkin untuk pemain lama yang sudah menumpuk beberapa bahan, ini tidak menjadi sebuah permasalahan. Dan sebagai informasi 3 blue print itu sama dengan kamu harus menunggu 2-3 bulan karena untuk mendapat satu blue print, pemain harus mendapatkan 4 medal yang di dapatkan dari map Extra Operation yang reset tiap bulan.

Kedua adalah spot leveling, sistem leveling Kantai Collection tidak seperti beberapa mobage yang mengandalkan kartu EXP atau dorm pada beberapa kasus mobile game. Jadi pemain diharuskan melaukan sortie ke map tertentu untuk menaikan EXP kanmusu. Cara lain leveling tentu saja dengan mengandalkan sistem PVP (yang menurut saya jauh lebih friendly ketimbang Mobile game dengan sistem ranking yang kompetitif).

Sedikit uneg-uneg dari saya yang merupakan pemain yang Sudah main dari versi phase 1 Kantai Collection. Ketika phase 1, sebagai pemain baru kala itu saya mendapat kemudahan dalam melakukan grinding leveling kanmusu di beberapa map-map awal tertentu. Ketika memasuki phase 2, menurut saya map-map awal tidak memberikan cukup EXP yang bisa mempercepat leveling Kanmusu untuk para pemain baru. Map-map untuk late game nya juga tidak cukup friendly sebagai tempat leveling untuk pemain baru.

Poin terakhir adalah equipment. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya tidak ada sistem rerun event pada Game Kantai Collection. Jadi ketika pemain tidak sempat memainkan suatu event, ia akan melewatkan beberapa reward event. Untuk ketertinggalan kanmusu mungkin bisa dikejar, tetapi tidak dengan equipment. Beberapa equipment juga hanya dapat didapatkan di tingkat kesulitan tinggi pada event nya.

Tingkat kesulitan map event yang dapat dipilih oleh pemain yaitu Casual, Eeasy, Normal, dan Hard. Untuk mengerjakan map dengan tingkat kesulitan di atas Medium pemain disarankan memiliki Equipment yang mumpuni, yang tentunya kemungkinan besar tidak banyak dimiliki oleh pemain baru, sehingga hal ini akan lebih menjauhkan antara pemain lama yang sudah memiliki equipment dan kanmusu yang memadai, dengan pemain baru dengan equipment dan kanmusu seadanya.

Baca juga: [First Impression] Girls Frontline: Neural Cloud

Bagaimana Masih Hidup?

Secara pasti hal ini hanya diketahui oleh Tanaka dan orang-orang di belakang C2 Kikan. Namun jika melihat beberapa faktor, game ini masih hidup berkat pengembangan IP mereka secara nyata. Kita bisa melihat awal mulai IP ini berkembang dari sebuah game, kemudian melebar ke media manga, novel ringan, game arcade, konvensi, konser, band, kolaborasi, dan tentunya interaksi dengan militer Jepang dan pemerintah daerah/kota di sana.

Kita pun sebagai pemain sering kali melihat informasi kolaborasi-kolaborasi dengan brand semacam Mitsukoshi, Lawson, Fuji Speedway, dan lainnnya. Menjaga IP tetap profit salah satunya dengan diadakannya acara-acara kolaborasi semacam ini walau tidak berjangka panjang. Sehingga kita jatuh ke sumber pendanaan lain semacam kerjasama resmi dengan pemerintah kota/daerah seperti Sasebo, dan Kure. Beberapa kali C2 Kikan selaku pengembang IP juga bekerja sama dengan JMSDF dalam gelaran open house atau event special lainnya.

Penjualan merch seperti biasanya juga menjadi salah satu cara mendulang dana. Di tengah pengembangan game yang monoton, C2 Kikan masih gencar menjajakan banyak merch yang melibatkan ilustrator utama game-nya. Selain dijual secara daring, mereka juga menjualnya di tiap acara terkait seperti Zuiun Festival, Eel Festival, dan lainnya. Dari pantauan media sosial, merch yang dijual di tempat ini sering kali ludes belum sehari semenjak acara berjalan. Sebagai masyarakat Indonesia, membeli merch ini secara daring pun terkadang sulit karena masalah ketersediaan.

Merch seperti kalender, kaus, celemek, poster, gantungan kunci, clear file, dan barang kolektor menjadi komoditi yang paling laku. Selain itu, penjualan merch lain seperti figur, CD/DVD, blu-ray, dan produk lain juga subjek kolaborasi atas dasar sumber pendanaan yang lebih variatif.

“Hidup segan mati tak mau” nampaknya kurang cocok untuk menggambarkan pasar yang C2 Kikan jaga dalam lingkungan IP Kantai Collection. Lebih cocok dianggap “Hidup ayo aja, mati ayo aja”. Banyak sebutan yang cocok menggambarkan eksistensi Kantai Collection, namun yang mengherankan tentunya mereka masih hidup di tengah hutan industri game yang kian modern dan praktis. Harapan? Mereka lebih kreatif dari sebelumnya dan berani mengembangkan gamenya lebih menarik lagi. Namun jika terhalang finansial, saatnya memikirkan proyek lainnya.

Banner: Ishii Hisao