Kadang untuk saya, menulis review adalah sesuatu yang menyakitkan. Kenapa? Karena itu berarti saya harus mengakui bahwa salah satu seri yang saya sangat sukai sudah berakhir. Saking cintanya saya dengan seri yang satu ini, saya sempat berniat memboikot review JOI, tapi apa daya editor berkata, “Pantesan lo masih single realita aja ga bisa di-accept” karena itu saya akan mencoba menyudahi konflik batin ini dengan menerima kenyataan.
Bokura wa Minna Kawaisou adalah adaptasi anime karya Miyahara Ruri sang pembuat Love Lab. Saya sama sekali tidak tertarik dengan kakaknya yang juga sudah diadaptasi menjadi anime beberapa waktu lalu. Tapi visual yang indah di trailer awalnya membuat saya berniat mencoba anime yang satu ini. Pilihan saya tidak salah, Bokura wa Minna Kawaisou adalah salah satu anime komedi romantis terbaik dalam beberapa tahun belakangan ini bagi saya.
Bercerita tentang Usa Kazunari, yang berniat tinggal sendiri sepeninggal orang tuanya yang pergi entah kemana. Ia bertemu dengan senpai misterius di perpustakaan sebelum pindah ke asrama bernama Kawaisou. Disana ia terkejut menemukan bahwa senpai yang ia kagumi juga tinggal di asrama yang sama. Dimulailah petualangan Usa untuk dinotice senpai bersama teman sekamar mesum yang masochist, Office Lady seksi yang gak bisa move-on, ibu asrama yang baik dan Mbak-mbak yang menyembunyikan wajahnya dengan make-up tebal.
The Good – Best HanaKana
Hanazawa Kana sepertinya lagi kejar setoran. Hampir setiap anime di satu musim ada saja karakter yang diperankan olehnya, termasuk anime ini. Tapi saya bisa bilang dengan sangat yakin bahwa ini adalah salah satu peran HanaKana terbaik yang pernah saya lihat.
Karakter Ritsu Kawai sang senpai yang dikejar Usa ini memang sangat menggemaskan. Hampir di tiap episode saya harus menahan hasrat ingin mencubit senpai karena saking imutnya.
The Good – Visual yang Unik
Saya tidak tahu sebutannya apa, tapi dialog di luar balon kata kalau di manga-nya yang biasa tak akan terlihat di anime, dipertahankan di anime ini. Dan itu hanyalah salah satu keunikan dari tampilan visual anime ini. super deformed/chibi yang imut, candaan balik layar yang heboh, kelabang moe, dan banyak hal lainnya.
Anime ini tampil padat dan ramai serta banyak dihiasi berbagai warna. Komposisi yang berani ini benar-benar membuat Bokura wa Minna Kawaisou tidak kalah dari anime produksi studio yang kental dengan visual yang powerful seperti Shaft dan Comix Wave.
The Good – Jajaran Karakter Yang Memuaskan
Salut untuk Miyahara Ruri dan sutradaranya yang berhasil mempertahankan kualitas karakternya sepanjang seri. Meskipun hanya mendapat paling tidak satu atau setengah episode untuk porsi “khusus” karakter tertentu, karakter selain Usa dan Senpai tetap terasa mendapat perhatian penuh dan ikut berkembang sepanjang ceritanya (Meskipun Mayumi-san tetap tidak bisa move-on dan Sayaka-san tetap tidak mau melepas make-upnya).
Tak ada karakter yang membosankan, semuanya dapat dengan baik mengkomplemen seri ini menjadi sebuah seri utuh yang sangat memuaskan.
The Bad – #MenolakTamat #MenolakLupa
Saya tidak peduli apa kata orang, 12 episode untuk seri secantik dan sebagus ini tidaklah adil. Sehabis saya menonton episode 12 tanpa preview episode selanjutnya, hati saya seperti ada titik hampa di salah satu pojokannya.
Semoga seperti Nyanpasu anime, semoga season 2 dari anime ini segera diumumkan. Meskipun entah mengapa saya pesimis hal itu dapat terwujud.
Di tengah menjamurnya genre slice of life dengan bumbu komedi romantis, sangat sulit menemukan anime sejenis yang dapat menggerakkan hati kita. Anime “Senpai Notice Me Pls” ini sukses mengembalikan harapan saya akan genre yang tampak sudah terlalu banyak dieksploitasi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Komedi yang segar, cerita yang solid, visual yang berani dan jajaran karakter yang sangat menarik menjadikan Bokura wa Minna Kawaisou adalah pilihan utama untuk Anime of The Season bagi saya, kalau tidak ada anime tentang gamer jenius yang akan segera tamat minggu depan itu.
Comments