[Waifu Wednesday] Tateyama Ayano

Kakak idaman yang tidak akan pernah meninggalkanmu dalam kesedihan… atau mungkin tidak juga. Yang ada malah sedih kalau mengingat kakak Tateyama Ayano dari Mekakucity Actors.

Kamu pikir kita akan keluar dari gelombang baper? Maaf saja ya, saya masih mau melukai, membuka luka lama, atau apapun yang perlu saya lakukan agar kalian yang membaca rubrik ini baper kembali #EvilGrin

“Kono koto wa himitsu da yo” tanoshikute hi ga shizunda~

Kalau kamu menganggap film seri bajak laut yang baru saja berakhir di bioskop beberapa waktu lalu cukup absurd karena sepenuhnya dibuat berdasarkan atraksi dari sebuah theme park. Maka serial anime yang saya bahas kali ini juga tidak kalah unik, karena cerita dari serial ini sepenuhnya dibuat berdasarkan rentetan lagu vocaloid yang dibuat oleh Shizen no Teki-P atau biasa dipanggil Jin.

Mekakucity Actors atau dalam bahasa sundanya disebut sebagai “Mekakushi Dan” adalah sekelompok remaja yang memiliki kemampuan supernatural dari matanya. Kelompok remaja ini membuat sebuah geng khusus agar mereka dapat melindungi satu sama lain.

Walau memiliki screentime yang tidak terlalu banyak, namun kakak Ayano menarik perhatian saya. Salah satunya adalah karena fakta bahwa dialah yang mendirikan geng Mekakushi dan jadi member nomor “0”.

Selain itu, banyak faktor lain yang biar jelasnya kita bahas saja langsung dalam penjelasan-penjelasan dibawah ini. Namun sebelumnya, mari setel lagu Ayano-neechan sebelum mulai membaca artikel ini.

+ Kakak Idaman

Kalau saya punya kakak seperti ini, dijamin saya tidak akan punya teman selamanya. Karena Ayano sudah memiliki kapasitas sebagai kakak, teman, dan pemimpin dalam waktu yang sama. Selain itu, kakakku yang satu ini cantik sih, ehuehuehue…

Sebenarnya saya pribadi agak kurang sreg menulis Ayano dalam rubrik ‘Waifu Wednesday’. Saya lebih prefer kalau Ayano ditulis dalam rubrik  ‘Onee-chan Wednesday‘ walau rasanya rubrik tersebut tidak mungkin bisa saya ajukan ke boss Randy karena berbagai faktor.

+ Caring

Satu hal yang unik dari geng Mekakushi adalah mereka serentak & kompak menganggap Ayano sebagai “Nee-san” atau kakak. Bukan sebagai “Supreme Leader”, “der Fuhrer”, atau julukan lainnya walau secara struktural Ayano adalah pemimpin mereka.

Usut punya usut, nampaknya rasa sayang dan kepeduliannya yang teramat tinggi itulah yang membuat Ayano dianggap sebagai kakak dari mereka semua. Tsubomi, Kousuke, dan Shuuya adalah tiga orang beruntung yang pertama kali merasakan kasih sayang Ayano saat mereka diadopsi dan menjadi bagian dari keluarga Tateyama.

Namun sayangnya Ayano baru menunjukkan kasih sayangnya dalam bentuk hubungan kakak terhadap adik-adiknya, bagaimana kalau terhadap kekasih ya?

+ Warms you up

Syal merah yang senantiasa dikenakan Ayano tidak hanya menghangatkan untuk dirinya sendiri. Saat pertama kali trio Tsubomi, Kousuke, dan Shuuya datang ke kediaman Tateyama, mereka datang dalam keadaan takut dan khawatir akan kekuatan supernatural dari mata merah mereka. Karena mereka seringkali dipanggil monster di keluarga mereka sebelumnya akibat kekuatan tersebut.

Namun Ayano segera menghampiri dan menenangkan agar mereka tidak khawatir. Ayano mengajak mereka bermain didalam rumahnya. Dia membentangkan syal merahnya sambil berkata “Merah adalah warna dari pahlawan!”. Yang secara tersirat mungkin dapat diartikan agar mereka tidak usah takut terhadap mata merah mereka.

Ayano juga seringkali hadir ke dalam pikiran Shintaro. Dia dapat melakukannya karena memiliki kekuatan “Me wo Kakeru” , yang memungkinkan Ayano untuk memproyeksikan pesan berupa pikiran maupun ingatan terhadap orang lain meskipun Ayano sudah berada di alam kematian.

Jujur semakin saya menulis ini, semakin saya merasa kalau Ayano lebih cocok kalau jadi kakak saya saja ketimbang jadi waifu. Apalagi kalau menilik beberapa kekurangan darinya seperti …

– Agak ‘clumsy’

Diluar dari kelebihan-kelebihan Ayano yang sudah dijelaskan diatas, nampaknya sang Nee-chan memiliki moe gap yang lumayan lucu, yakni karena dia adalah tipe gadis yang clumsy.

Kebalikan total dari imejnya sebagai “Kakak yang bisa diandalkan”, Ayano tidak bisa lepas dari kecerobohan. Berapa kali saja Ayano menunjukkan kecerobohannya di hadapan Shintaro seperti seorang gadis lugu. Ayano juga pernah mengatakan dalam satu kesempatan “Hehe, apa boleh buat… aku kan memang bodoh”.

Sebenarnya lucu kalau dibayangkan, tapi kecerobohan dalam perencanaan Ayano sendirilah yang (somehow) mengantarkannya ke kematian.

– Too much sacrifice

Saking tingginya rasa kasih sayang yang dimiliki oleh Ayano, dia sampai hanya ingin melihat orang-orang yang disayanginya bahagia. Dia juga tidak ingin melihat orang-orang disekitarnya sampai terluka apalagi terbunuh hanya karena keinginannya untuk melihat ibunya hidup kembali.

Namun rasa kasih sayangnya itu harus dibayar mahal oleh Ayano dengan nyawanya sendiri. Ayano mengorbankan dirinya agar keluarganya yang masih tersisa tidak disakiti oleh ‘Sang Ular’. Ya memang mengurangi korban jiwa sih kak, tapi kan menambah luka psikologis untuk yang ditinggalkan…

Mungkin sembari membaca rubrik ini lagunya sudah habis, namun rasanya bait lagu yang satu ini masih menempel terus di kepala saya.

“Ashita no koto, suki ni nareru…”

Masih mau lanjut gelombang bapernya? Atau mau request dari member geng Mekakushi yang lain?

Bonus :