[Review] ACCA 13-Ku Kansatsu-ka

“ACCA 13-Ku Kansatsu-ka” adalah seri ketiga Natsume Ono yang mendapatkan adaptasi anime. Seri buatannya umumnya memiliki aspek khas seperti obsesi dengan makanan dan om-om keren, dan aspek tersebut tentunya melekat juga di ACCA

Anime ini menceritakan sebuah negara fiktif bernama Dowa, sebuah monarki yang telah mempertahankan kedamaiannya selama satu abad. Seorang inspektur bernama Jean Otus ditugaskan untuk melakukan audit ke seluruh distrik negara ini untuk menginvestigasi sebuah kudeta yang mulai timbul akibat suksesi kerajaan yang semakin dekat.

Negara ini dipenuhi berbagai faksi seperti ACCA, sebuah organisasi swasta yang menjalankan berbagai fungsi negara; para “bangsawan” distrik yang memiliki perasaan campur aduk dengan situasi negaranya, dan pihak Monarki yang ingin suksesi berjalan dengan lancar walaupun sang pewaris dirasa kurang pantas untuk mengambil alih negara ini.

Hanya saja untuk kalian yang mengharapkan sebuah drama politik yang intens dari premis tersebut mungkin akan kurang puas, karena sebagian besar dari cerita ACCA lebih berfokus terhadap kehidupan sehari-hari dari para penduduk negeri ini. ACCA adalah seri misteri yang sadar bahwa para agen, konspirator, dan mata-mata juga perlu makan dan istirahat.

Its slow pacing and low tension are somehow charming

ACCA adalah anime yang sangat santai. Walaupun awalnya saya agak kesal dengan pace-nya yang lambat, saya perlahan-lahan mulai menghargainya karena mendekati akhir penayangan saya jadi lebih mudah menyerap dan mengerti motivasi tiap karakter dan faksi. Kecepatan pace ceritanya memang diatur agar para pelaku cerita mendapat waktu untuk “bernapas”.  Saya sendiri kaget bahwa di cerita tentang intrik politik ini tidak ada karakter yang benar-benar jahat, memang ada karakter yang motivasinya kurang bersih, namun saya tidak menemukan satupun karakter yang motivasinya tidak masuk akal.

Saya sangat menyukai sebuah misteri yang langsung jujur pada penontonnya bahwa karakter sudut pandang/tokoh utama adalah karakter yang paling mencurigakan. Beberapa episode awal berhasil melakukan hal ini dengan membuat Jean karakter dengan motivasi paling misterius. Sebenarnya misteri anime ini sendiri tidak terlalu kompleks, bahkan dari yang saya lihat manga-nya sendiri lebih mengungkap banyak detil dan informasi. Hal ini dikarenakan ACCA lebih ingin penontonnya memahami para karakter dan kondisi negaranya daripada memecahkan misteri yang ada. Melihat banyaknya karakter dan lokasi menarik yang ditunjukkan seri ini, saya senang dengan keputusan ini.

It’s guilty of sloppy exposition in most of its episodes

Salah satu faktor yang membuat beberapa episode awalnya sulit dinikmati, adalah proses eksposisinya yang sangat belepotan. Eksposisi yang baik umumnya melibatkan dialog atau kejadian yang bisa menyampaikan informasi tanpa penontonnya menyadari bahwa mereka sedang menerima eksposisi. Hanya saja terlihat kentara sekali bahwa kebanyakan infodump yang terjadi seakan-akan disampaikan pemandu tur untuk menggiring penonton.

Namun dua hal yang saya hargai dari eksposisi semacam ini adalah informasi yang disampaikan cepat relevan dan daripada menghasilkan sebuah suspense, anime ini lebih ingin penontonnya segera paham dengan situasi yang ada. Anime ini juga tergolong rajin dalam menyampaikan recap lewat para karakternya, hingga pada akhirnya saya hapal dengan apa motivasi tiap karakter dan bagaimana situasi konspirasi saat ini. Walaupun saya kurang suka dengan eksekusinya, saya akui eksposisi ACCA cenderung lebih efektif dibandingkan dengan seri “thriller” lainnya.

Food porn

Verdict: The Chillest Espionage Thriller

Walaupun seri ini lebih fokus ke dialog dan monolog, sayangnya banyak sekali momen dimana Madhouse jelas-jelas menghemat biaya animasi. Hal ini terus terjadi bahkan di saat episode terakhirnya dan bisa dibilang inilah aspek yang mengganggu saya untuk menikmati seri ini.

Begitu juga dengan ending yang sangat “rapih”, saya sendiri memang senang dengan kudeta akhir yang berhasil menyingkirkan orang-orang yang mencoba mengambil alih kekuasaan dengan menghasilkan kekacauan sekaligus membenahi berbagai kekurangan organisasi ACCA. Hanya saja saya agak risih dengan Pranetta yang kebetulan mendapat sumber daya baru yang bisa menggantikan ketergantungan dengan Furawau (yang akhirnya keluar dari Dowa). Namun jujur saja, melihat tone dari ACCA saya seharusnya tidak terlalu kaget dengan ending semacam ini.

Kekuatan terbesar ACCA adalah walaupun cerita dipenuhi berbagai intrik dan konspirasi besar yang dapat memporak-porandakan negaranya, fokus cerita selalu dipusatkan pada keseharian Jean dan teman-temannya yang di tiap episodenya mengunjungi berbagai tempat baru, menemui orang-orang baru, dan mencicipi makanan baru. Sehingga secara mengejutkan ACCA bisa sukses menjadi anime “santai” saya untuk winter season. Sejujurnya saya sendiri lebih menyukai momen individualnya daripada cerita secara keseluruhan.

ACCA adalah sebuah thriller yang sangat santai dan saya sendiri kesulitan mengingat seri lain yang bisa membawakan intrik seperti ACCA, walaupun pandangannya terhadap pemerintahan dan birokrasi cenderung sangat idealistik melihat banyaknya birokrat dan politikus yang bersih di seri ini. Then again It’s hard being evil with so much cake to enjoy around you.