[3 Episode Rule] Uchouten Kazoku Season 2

May 7, 2017 15:45
[3 Episode Rule] Uchouten Kazoku Season 2

Setelah 4 tahun sejak season pertamanya tayang, Uchouten Kazoku” akhirnya kembali lagi. Melihat komite produksi seri ini yang dipimpin P.A. Works, sesuatu yang jarang dilakukan kecuali oleh studio besar seperti Kyoani dan Sunrise; nampaknya seri ini merupakan passion project studio ini. 3 Episode Rule kali ini mungkin sedikit berbeda karena saya akan sedikit mengulas season pertamanya juga, berhubung seri slice of life favorit saya ini tidak banyak peminatnya.

Ulasan dibawah mengandung spoiler untuk konflik utama season pertamanya. Untuk kalian yang sangat alergi dengan spoiler mungkin perlu menonton season pertama lebih dulu, namun secara pribadi saya jauh lebih menikmati anime-nya di tontonan kedua, dimana saya sudah lebih mengerti para karakter dan setting-nya.

Sama seperti karya Tomihiko Morimi lainnya, Uchouten Kazoku memiliki Kyoto sebagai setting-nya. Kali ini cerita tidak berfokus pada seorang Mahasiswa seperti Tatami Galaxy dan Yoru wa Mijikashi, namun pada kehidupan sehari-hari berbagai mahluk supernatural yang merupakan bagian dari ekosistem Kyoto. Manusia menguasai kota, Tengu menguasai langit, dan para Tanuki merangkak di tanah.

Uchouten Kazoku 2 - tan

Keluarga Shimogamo kehilangan kepala keluarga mereka pada awal season pertamanya, dan cerita season pertamanya sendiri lebih berfokus dengan bagaimana keluarga tersebut menghadapi kehilangan ini. Shimogamo Yasaburou, sang anak ketiga; sedikit demi sedikit mengetahui fakta dibalik kematian sang ayah dan penonton sendiri juga belajar mengenai aturan dan tradisi supernatural Kyoto. Hal ini berujung pada terbongkarnya konspirasi yang menjatuhkan keluarga besar Tanuki Ebisugawa yang merupakan rival keluarga Shimogamo.

Pada season kedua ini bahaya terbesar para Tanuki, yaitu kelompok Kinyou Kurabu/Friday Fellows sudah relatif melemah dan “dendam” dari kematian sang ayah sudah terbalaskan. Kehidupan keluarga Shimogamo masih terus berlanjut, begitu juga dengan pendatang baru yang nampaknya akan membawa keributan baru ke Kyoto.

It’s a slice of life show where the character actually “Lives”

“Sedikit demi sedikit” mungkin adalah penjelasan terdekat untuk menjelaskan progresi cerita Uchouten Kazoku. Yasaburou terus belajar dari berbagai kepribadian dan kasus aneh yang terjadi di Kyoto, walaupun dia terus mengatakan kalau dia hanya orang bodoh yang dimotivasi oleh darah bodohnya, dia adalah karakter paling empatetik di cerita ini. Anime ini sepenuhnya paham dengan konsep “show don’t tell” dan menunjukkannya melalui aksi Yasaburou yang selalu saja campur tangan ke berbagai masalah, tidak dengan dialog, monolog, ataupun eksposisi.

Uchouten Kazoku 2 - yai

Satu hal yang sangat hargai dari seri ini yang anehnya jarang dilakukan oleh banyak seri slice of life lainnya adalah perkembangan karakter yang sifatnya berkelanjutan, bukan final. Umumnya pada sebuah seri setelah arc cerita seorang karakter selesai, mereka akan menjadi lebih rajin, bersemangat, pengertian dan sebagainya sampai cerita berakhir. Seakan-akan mereka tidak perlu belajar lagi atau tumbuh dan tujuan hidup mereka sudah tercapai. Uchouten Kazoku sadar bahwa kehidupan adalah sebuah proses, bukan sebuah target. Seri ini lebih peduli dengan kemenangan dan tragedi kecil yang terjadi tiap harinya di kehidupan orang-orang, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi orang tersebut kedepannya.

Hal tersebut juga berlaku ke penonton. Dimana tiap episode juga sedikit demi sedikit mengungkap norma para mahluk supernatural, para faksi di Kyoto, dan sejarah para karakter. Hal ini juga yang membuat Uchouten Kazoku bagus untuk di-rewatch seperti yang sudah saya jelaskan diatas, karena season kedua ini juga masih terus mengungkap hal-hal baru.

The Sequel is about dealing with the fallout of the previous season

Sekuel yang baik umumnya memperkenalkan masalah baru yang harus dihadapi, sekuel yang buruk seringkali membuat karakternya melupakan pelajaran yang sudah mereka terima dan mengulang kesalahan/cerita yang sama. Uchouten Kazoku untungnya memenuhi kriteria sekuel yang baik, karena lebih berfokus dengan bagaimana para karakter hidup setelah bebas dari beban terbesar dari keluarga Shimogamo, yaitu misteri kematian kepala keluarga mereka.

Yaichirou berhenti untuk menjadi pengganti ayahnya dan mencoba membantu para Tanuki dengan caranya sendiri. Yajirou sudah berhenti mengasingkan dirinya dan berusaha kembali menjadi Tanuki. Yashirou menjadi lebih dewasa, jauh lebih proaktif, dan sudah males dengan status “hubungan” Kaisei dan Yasaburou. Yasaburou masih aktif menjadi troubleshooter para mahluk supernatural Kyoto dan berkat hilangnya Benten (untuk beberapa episode awalnya),  dia dapat lebih berkonsentrasi melakukan tugasnya.

Saya punya sentimen yang campur aduk dengan Benten, dia adalah “monster” yang diciptakan oleh mahluk supernatural Kyoto, seseorang yang merupakan kombinasi berbahaya dari punya kekuatan besar dan tidak benar-benar paham dengan apa yang dia mau. Dialah yang membunuh Souichirou dan membuat Akadama cacat, dialah karakter yang mengubah status quo yang ada dan membentuk situasi dari season pertamanya.

Uchouten Kazoku 2 - benten

Sama seperti Akadama, yang dibuat cacat olehnya; dan Yasaburou, yang ayahnya dibunuh oleh Benten; saya anehnya menyukai Benten yang secara teori adalah tipe karakter yang “Untouchable because plot”, sebuah tipe karakter yang saya benci di cerita manapun; karena dia adalah tipe orang yang tidak akan bisa puas, dengan kata lain dia tidak akan pernah “menang”. Dialognya dengan Yasaburou dimana Benten ingin memakannya namun menyadari bahwa hal ini akan membuat Yasaburou hilang selamanya adalah penggambaran terbaik untuknya sebagai karakter.

Jadi saya sangat menghargai keberadaan Nidaime yang merupakan kebalikan dari Benten di season kedua ini. Dia adalah Tengu yang menolak menjadi Tengu. Sejauh ini dia satu-satunya karakter yang tidak langsung jatuh hati atau takut setengah mati dengan Benten dan bahkan mampu menandinginya dalam standar kebrengsekan. Dengan kata lain sang monster akhirnya mendapat tantangan yang berarti.

Uchouten Kazoku 2 nidaime

Lalu ada juga karakter lain yang saat ini posisinya masih minor, seperti Kureichiro yang merupakan seorang Ebisugawa yang anehnya tidak brengsek selain Kaisei, Gyokuran yang ditaksir oleh Yaichirou, dan Tenmaya yang punya prospek besar untuk menjadi antagonis utama season kedua ini.

Verdict: Kyoto is weird y’all

Sesuai judulnya, Uchouten Kazoku masih menceritakan kehidupan “normal” para mahluk supernatural Kyoto, yang sebagai setting juga masih memiliki karakter yang mencolok di season kedua ini. Fatalisme para karakter, yang di season pertamanya merupakan ciri khas penceritaan seri ini lebih sedikit disoroti pada episode yang sudah tayang. Berbagai informasi baru yang membuat saya lebih memahami “aturan main” dunia ini seperti efektivitas perubahan Tanuki itu berhubungan dengan seberapa bebasnya mereka juga masih tetap diberikan.

Uchouten Kazoku 2 -closing

Saya sangat menyarankan Uchouten Kazoku untuk mereka yang ingin seri slice of life mereka menunjukkan “orang-orang” yang hidup, lewat perspektif mahluk yang sangat absurd. Walaupun saya sendiri sadar bahwa logika dan norma nyentrik dari para mahluk di Kyoto memang perlu waktu yang tidak sebentar untuk diserap.