[Flashback Friday] Denpa teki na Kanojo

November 22, 2019 16:34
[Flashback Friday] Denpa teki na Kanojo

Hai, selamat datang kembali dalam rubrik Flashback Friday! Setelah rehat beberapa minggu, kali ini saya akan membangkitkan rubrik ini lagi di tengah depresi berkepanjangan dari masa menjelang dewasa. Untuk edisi kali kami mengangkat adaptasi anime dari light novel karya Kentarou Katayama, “Denpa teki na Kanojo”.

Light novel Denpa teki na Kanojo pertama kali diluncurkan oleh Katayama pada September 2004 dengan menggunakan ilustrasi dari Yamato Yamamoto. Seri novel ini hanya dibuat dalam 3 volume, dimana volume terakhirnya diterbitkan pada 22 Juli 2005. Kemudian pada tahun 2009, adaptasi anime berformat OVA diumumkan dan perilisannya dibundel dengan volume ke-3 dan 4 manga karya Katayama dan Yamamoto lainnya, Kure-nai. OVA ini dirilis hanya dalam dua episode, dimana masing-masing menceritakan volume pertama dan volume ketiga novelnya. Tidak diketahui mengapa volume keduanya tidak diadaptasi menjadi anime .

Sinopsis

Juuzawa Juu adalah remaja laki-laki SMA nakal yang ingin ditinggalkan sendiri. Suatu hari, ia didekati oleh Ochibana Ame, yang mengaku bahwa dirinya mengenal Juu di kehidupan sebelumnya, dan ingin melayaninya sebagai “pendekar” miliknya. Awalnya Juu tidak ingin apa-apa dari Ame, tapi setelah teman sekelasnya dibunuh, ia menerima bantuan Ame untuk mencari sang pembunuh.

Karakter

Juuzawa Juu (Seiyuu:Yoshimasa Hosoya)

Laki-laki berambut pirang dengan tubuh yang cukup kekar untuk anak SMA. Ditakuti di sekolahnya karena dianggap siswa nakal dengan raut wajah mengerikan, namun di dalam hatinya ia kesepian dan memiliki ketakutan terhadap beberapa hal.

Ame Ochibana (Seiyuu: Ryou Hirohashi)

Perempuan bertubuh pendek dengan rambut poni yang menutupi jidat dan matanya. Ia memang dianggap aneh karena kelakuannya yang misterius, apalagi saat mengakui dirinya sebagai “pendekar” di depan Juu. Namun dari semua itu, Ame memiliki pemikiran yang tajam dan lugas yang layak untuk ditakuti.

Hikaru Ochibana (Seiyuu: Kozue Yoshizumi)

Adik dari Ame yang awalnya membenci Juu karena dikira memanfaatkan Ame demi kepuasannya tersendiri. Hikaru juga menjadi wanita pertama yang mencium Juu, demi menyelamatkan laki-laki itu dari tuduhan fiktif sebagai seorang chikan. Ia sangat menyanyangi Ame, hingga sering terbutakan oleh kenyataan yang ada.

Yukihime Kirishima (Seiyuu: Mai Nakahara)

Rekan atau teman SMP dari Ame bersama dengan Endo. Gadis yang memiliki rambut ponytail ini juga bangga terhadap ukuran pinggulnya yang cukup besar, dan sering mengulik informasi demi kepuasan tersendiri. Kirishima juga punya kemampuan bela diri sekaligus dalam penggunaan senjata. Bersama Endo, ia dekat dengan Ame terutama saat membutuhkan informasi terkait kasus kriminal.

Miya Satsuki (Seiyuu: Yuu Kobayashi)

Teman sekelas Juu yang memiliki sifat periang dan sering mengobrol dengannya. Akan tetapi ia punya masa lalu yang buruk saat masih SMP, dan mulai menyukai fotografi. Benar, fotografi dalam mengambil gambar korban-korban pembunuhan. Ia juga memiliki kepribadian layaknya psikopat.

Madoka Endo (Seiyuu: Mitsuki Saiga)

Rekan atau teman dari Ame dan Kirishima. Ia memiliki rambut pendek dan tampak seperti gadis tomboy. Sama seperti Kirishima, ia memiliki kemampuan bela diri yang cukup mumpuni.

Ichiko Ayase (Seiyuu: Ami Koshimizu)

Wakil ketua OSIS di SMA, yang juga adalah ketua Klub Kebahagiaan yang berada di internet dengan inisial “Kuraki” (berasal dari nama kakaknya yang tewas bunuh diri). Ia menjadi pencetus dari “Untuk mendapatkan kebahagiaan, kalian harus menghancurkan kebahagiaan orang lain”. Perempuan ini juga membiarkan mayat ibunya di rumahnya hingga dikerubungi lalat sejak kakaknya meninggal.

Kaori Shiraishi (Seiyuu: Kana Ueda)

Ketua OSIS di SMA yang juga adalah mantan pacar dari kakaknya Ayase, Kuraki. Saat masih berpacaran dengan kakaknya Ayase, ia berselingkuh dengan laki-laki lain yang juga anak dari bos perusahaan ternama. Berkat perselingkuhannya ini, Shiraishi harus melihat Kuraki bunuh diri dengan membacok lehernya dengan cutter. Ia menjadi depresi setelah mengetahui Kuraki ternyata adalah kakaknya Ayase.

Impresi

Kiyoshi Kakura, antagonis di episode pertamanya

Episode pertamanya meng-cover cerita dari volume pertamanya. Akan tetapi ada perbedaan dari sumber orisinalnya, dimana beberapa bagian harus dipotong dan seperti biasa dipadatkan dalam durasi 40 menitan ini. Tentunya ada karakter yang sebenarnya nongol di volume pertamanya, tapi hanya menjadi cameo ataupun tidak diperlihatkan..Episode pertamanya memiliki judul yang sama dengan judul serialnya.

Adegan pertama yang diperlihatkan bukan sebuah perkenalan secara langsung, melainkan pemerkosaan karakter Miya Matsuki oleh Kiyoshi Kakura, yang disebut sebagai kakak walau ternyata adalah tetangganya apartemennya. Kakura mengaku sebagai agen rahasia yang harus membasmi makhluk asing alias alien yang menurut penuturannya banyak yang menyerupai manusia. Kemudian waktu melompat saat waktu SMA, kita dikenalkan dengan Juu yang demen berkelahi jika ada yang memancingnya.

Kemudian Ame, gadis berponi yang menutupi matanya ini muncul dan mengenalkan diri layaknya seorang chuuni. Saya bisa mengerti reaksi Juu terhadap Ame, namun paling tidak kita mengetahui bahwa orang yang terlihat kuat masih punya ketakutan terhadap manusia dengan kelakuan aneh. Seiring berjalannya waktu, Juu ternyata membutuhkan sosok Ame untuk melindungi diri sekaligus sebagai rekan dalam investigasi. Keduanya berhasil mengamankan Kakura dan menyerahkannya ke polisi secara tidak langsung. Juu juga hampir terbunuh oleh Satsuki, beruntungnya Ame dapat menyelamatkannya.

Episode keduanya lebih berat dan gelap. Berbeda dengan episode sebelumnya yang dipenuhi alasan aneh, kali ini masalah berasal dari hal yang lebih konkrit. Dimulai dari beberapa insiden keisengan yang berwujud kecil, hingga keisengan yang membahayakan nyawa seperti penggunaan bahan peledak. Well, tujuan utamanya adalah menghancurkan kebahagian jadi bentuk tindakan kecil hingga besar itu tak masalah.

Shiraishi, ketua OSIS yang punya prestasi bagus, wajah cantik dengan kacamatanya dan juga disukai teman-teman satu sekolah harus berhadapan dengan fakta yang ia coba hindari. Seperti deskripsi yang sudah ditulis atas, ia adalah mantan dari kakaknya Ayase yang bunuh diri dengan membacok lehernya sendiri. Ayase, yang berusaha membalas kematian kakaknya, meminta Shiraishi untuk melukai atau paling tidak menghilangkan salah satu bagian di tubuhnya. Entah itu telinga, hidung, bibir, atau malah memotong dadanya sendiri. Ia hanya bisa meminta maaf berulang kali kepada Ayase, sampai Ame memberikan fakta lainnya yang dihindari oleh Ayase.

Episode ini berakhir dengan tanda tanya, bagaimana kabar Ayase berikutnya? Bagaimana mayat ibunya sekarang? Bagaimana kelompok kebahagiaan berikutnya? Apakah Shiraishi masih menjadi ketua OSIS? Hanya pertanyaan terakhir yang dapat terjawab. Ya, Shiraishi berhasil menuntaskan kebahagiaannya di samping jalan. Momen ini juga memunculkan sebuah kutipan manis dari Yukihime Kirishima, “Tak banyak orang yang percaya pada pembalasan Tuhan. Itu karena Tuhan itu malas. Tapi, terkadang pekerjaan-Nya bagus juga”

Baiklah, demikian Flashback Friday edisi 22 November ini. Jika ada yang memberikan request, silahkan ditulis di kolom komen! Mungkin saja staf-staf lain dapat menulis edisi permintaan kalian, tak terkecuali saya juga.