[Midseason Review] SSSS.Gridman

November 13, 2018 17:22
[Midseason Review] SSSS.Gridman

Saya sendiri masih bimbang apakah “SSSS.Gridman” itu pantas disebut sleeper hit berhubung memiliki sejarah panjang sebagai seri Tsuburaya. Musim ini memang dipenuhi sekuel seri besar dan adaptasi seri populer, dan SSSS.Gridman secara teknis merupakan salah satu dari sedikit anime orisinal yang populer untuk musim ini.

Pada Japan Animator Expo 2014, Trigger mendapat tawaran untuk mengerjakan seri Tsuburaya. Dari semua seri yang ditawarkan, Akira Amemiya selaku sutradara utama seri ini memilih Gridman, dan anime pendek Gridman pun dibuat. 4 tahun setelah perilisan konsep tersebut seri TV berdurasi 12 episode telah tayang musim gugur 2018 ini.

SSSS.Gridman merupakan sekuel seri orisinalnya dari tahun 1993, hanya saja kalian tidak perlu menonton entri sebelumnya berhubung sejauh ini koneksi ini hanya sebatas callback minor untuk beberapa kejadian dari seri sebelumnya, baik yang versi orisinal maupun adaptasi baratnya, Superhuman Samurai Syber Squad. Staf produksi sendiri untung cukup sadar generasi ini kecil kemungkinannya pernah nonton seri tokusatsu dari hampir 3 dekade lalu.

Entri modern kali ini berfokus pada Hibiki Yuta yang kehilangan ingatannya. Bukan kondisi yang bagus untuk seseorang yang berada di kota berkabut yang secara rutin dihancurkan Kaiju, namun keesokan harinya tidak ada yang mengingat proses ini. Untungnya dirinya dibantu (dengan kadar niat yang berbeda, looking at you Rikka) oleh “Gridman Alliance/Doumei” yang dinamai Sho Utsumi secara sepihak, dan Yuta bisa melakukan hal yang hanya dia sendiri yang bisa lakukan, menyatu dengan Gridman untuk melawan balik para Kaiju.

Tiap karakter anime ini punya karakterisasi yang kuat, jadi saya simpan dulu diskusi karakter lebih dalam pada review akhir nanti, untuk sekarang mari kita fokus ke dasar dari kualitas terbaik anime-nya.

A love letter to Tokusatsu & 90’s

Anime ini diberkahi oleh staf yang jelas mencintai genre ini. Mulai dari karakter yang didesain dengan basis Transformer: Shattered Glass dan berbagai cameo seri Tsuburaya di latar. Penggunaan BGM anime ini juga tergolong minimalis, dihemat untuk adegan aksi yang walaupun menggunakan CG, dianimasikan agar terlihat seperti adegan aksi Tokusatsu sehingga framerate-nya lebih mendingan.

Sekali lagi kalian tidak perlu jadi fans tokusatsu ataupun fans seri era tersebut untuk menikmati SSSS.Gridman. Entri ini cukup sukses memodernisasi berbagai aspeknya seperti antagonis yang masih brutal banget pola pikirnya dan dinamika grup yang lebih modern. Fakta bahwa seri Ultra itu wawasan umum di dunia dan adanya karakter yang melek soal progresi cerita semacam ini itu membantu banget agar pace ceritanya nggak habis buat eksposisi doang.

Saya juga yakin tidak sedikit yang menjadikan ini sebagai alasan utama nonton.

Tokusatsu writer idiosyncracies

Keiichi Hasegawa selaku penulis utama, adalah penulis Tsuburaya mulai dari Ultraman Tiga. Dirinya kemudian menjadi penulis utama Nexus, Dyna, dan Kamen Rider Ghost. Singkatnya, sebagai penulis utama anime ini jadi dapat banyak sekali DNA seri live-action sehingga bila kalian merasa perangai karakter dan interaksi mereka terasa berbeda dari anime biasanya, inilah alasan utamanya.

Dialog tiap karakter terasa lebih modern dan alami seperti remaja pada umumnya. Makanya saya juga sering liat penonton yang bingung dengan Rikka yang perangainya tidak seperti heroine anime pada umumnya. Satu aspek menarik dari anime tokusatsu ini adalah masih adanya rasa “tanggung jawab” cerita untuk mengenalkan produk “mainan” (baik karakter, kaiju, atau transformasi) secara teratur selama penayangannya. Saya rasa ini alasan pacingnya bisa efektif.

Great usage of framing

Kekuatan terbesar anime ini bagi saya adalah ekonomi aksi. Amemiya sebelum ini mengerjakan seri pendek dengan budget yang minimalis, namun berkat pengalaman tersebut nampaknya dirinya bisa mengerti cara menggunakan still-shot dan panning secara efektif. Oleh karena itulah walaupun seri ini juga tidak sedikit menggunakan long-shot dan pause yang cukup panjang, adegannya tidak terasa membosankan akibat latar yang hidup.

Amemiya adalah sutradara yang banyak diinspirasi oleh Hideaki Anno, sutradara yang juga mengaku terinspirasi oleh Ultraman dalam produksi Eva. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya penggunaan kabel dan tiang listrik di mayoritas adegan. Inilah alasan kenapa tidak sedikit yang membanding-bandingkan SSSS.Gridman dengan Eva walaupun sebagai seri Gridman itu lebih tua.

Verdict

Produksi anime ini sudah selesai, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa untuk seri di luar produksi KyoAni. Berkah terbesar SSSS.Gridman bagi saya adalah bukti bahwa di luar Hiroyuki Imaishi dan Yoh Yoshinari, mereka memiliki Amemiya yang bisa dipercaya sebagai sutradara andalan. Dirinya mampu menghasilkan seri yang jauh lebih kalem dari produksi Trigger biasanya dengan baik dengan proses produksi yang sehat.

doujin gridman header

Untuk seri Trigger, SSSS.Gridman memang hanya memiliki satu cour saja. Namun memasuki setengah penayangannya saya merasa lebih optimistis dengan ceritanya dibandingkan Franxx kemarin. Paling tidak dengan durasinya yang lebih pendek, lebih sedikit kesempatan kualitas ceritanya menurun.